Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hasil Panen yang Melimpah Ini Bukti Kabupaten Tuban Tidak Membutuhkan Impor Beras"

Kompas.com - 19/03/2021, 19:49 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Tuban angkat bicara terkait rencana pemerintah membuka keran impor sebanyak satu juta ton pada 2021.

HKTI Tuban menolak rencana impor beras tersebut. Sebab, hasil panen di Tuban masih melimpah.

Sikap penolakan itu diambil setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban.

"Kami menolak rencana pemerintah impor beras. Hasil panen yang melimpah ini membuktikan bahwa Kabupaten Tuban tidak lagi membutuhkan impor beras," kata Ketua DPC HKTI Tuban Aris Yuli Setianto seperti dikutip dari Tribunjatim, Jumat (19/3/2021).

Menurut Aris, produksi padi di Tuban selalu surplus setiap tahun. Hal itu berdasarkan survei lapangan dan mengacu data statistik Dinas Pertanian Tuban.

Baca juga: Pemimpin KKB Menyerahkan Diri, Kapolda Papua: Semoga Makin Banyak yang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Di tahun 2020 produksi hasil padi mengalami surplus sebesar 268.778 ton (63,54 persen). Pada bulan Januari 2021 total produksi padi meningkat sebesar 5.777 ton.

Setelah dihitung, produksi pada Januari itu mengalami surplus sekitar 31,01 persen.

Pada Februari, total produksi padi di Tuban mencapai 21.717 ton dan mengalami surplus 62,82 persen.

"Setiap bulan hasil produksi padi di Kabupaten Tuban selalu surplus, artinya hasil panen lebih jadi kita menolak impor," terangnya.

 

Selain padi, ketersediaan komoditi jagung juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hasil produksi Jagung di Kabupaten Tuban tiap tahunnya rata-rata surplus 693.163 ton.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Rekrutmen Pekerjaan untuk Warga Surabaya, Pemkot: Informasi Itu Hoaks

Hal ini, kata dia, menjadi bekal penting bagi Kabupaten Tuban dalam menghadapi ancaman krisis pangan global akibat Covid-19 yang diprediksikan Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO).

"Produk beras masih mengalami surplus dan harus mampu mensejahterakan para petani sehingga mampu mengangkat kemakmuran para petani," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tegaskan Tolak Impor Beras, HKTI Tuban: Kita Surplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com