Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 62 Persen, Hanya 42.000 Pekerja Migran Indonesia yang Berangkat Tahun Ini

Kompas.com - 19/03/2021, 17:37 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Jumlah pekerja migran asal Indonesia (PMI) yang dapat berangkat bekerja ke negara tujuan pada 2021, turun sekitar 62 persen dibanding tahun sebelumnya.

Tercatat sekitar 42.000 PMI yang diizinkan berangkat tahun ini. Jumlah itu sekitar 37 persen dari total 113.173 PMI yang diizinkan berangkat pada 2020.

Baca juga: Pemimpin KKB Menyerahkan Diri, Kapolda Papua: Semoga Makin Banyak yang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Beny Ramdhani mengatakan, pengiriman PMI sangat terdampak pandemi Covid-19.

"Negara tujuan belum mau buka karena Covid-19. Kita tidak bisa apa-apa, itu hak negara-negara itu, kita tidak bisa intervensi," ujar Beny kepada wartawan usai kegiatan sosialisasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/3/2021).

Jumlah tersebut, ujar Beny, jauh lebih rendah jika dibandingkan pemberangkatan PMI sebelum terdampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data BP2MI, penempatan PMI 2019 sebanyak 276.553 orang dan 283.640 orang pada 2018.

Beny mengatakan, dari 25 negara tujuan, tinggal 17 negara yang masih membuka pintu untuk PMI asal Indonesia.

Menurut Beny, tidak banyak yang bisa dilakukan BP2MI terkait masalah ini.

Baca juga: Sebuah Motor Terjun ke Sungai, Bocah 10 Tahun Selamat Setelah Pegang Akar Pohon, Ibunya Belum Ditemukan

"Kepada para calon PMI mohon bersabar. Kita tunggu negara-negara tujuan itu kapan bisa menerima kita," ujarnya.

Bukan hanya penempatan turun drastis akibat pandemi Covid-19, namun sekitar 169.000 PMI terpaksa dipulangkan akibat pandemi.

 

Selama masa pandemi, ujarnya, pihaknya juga memulangkan sekitar 700 jenazah PMI yang meninggal di negara tempat mereka bekerja.

Selain itu, tambahnya, sekitar 630 PMI juga dipulangkan karena alasan sakit.

Namun, Beny tidak memerinci jumlah PMI yang meninggal atau sakit karena Covid-19.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Rekrutmen Pekerjaan untuk Warga Surabaya, Pemkot: Informasi Itu Hoaks

Beny mengatakan, dampak pandemi pada sektor pekerja migran Indonesia mempengaruhi ekonomi nasional, mengingat PMI merupakan penyumbang devisa negara terbesar setelah sektor migas melalui remitansi.

 

Merujuk data World Bank, sekitar sembilan juta warga Indonesia bekerja sebagai pekerja migran di negara lain.

Jumlah remitansi yang dikirim PMI sebesar Rp 158,92 triliun pada 2018, Rp 158,96 triliun pada 2019, dan Rp 106,2 triliun hingga September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com