Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Pesan Berantai Rekrutmen Pekerjaan untuk Warga Surabaya, Pemkot: Informasi Itu Hoaks

Kompas.com - 19/03/2021, 16:36 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah pesan tentang lowongan pekerjaan khusus warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Surabaya menyebar di sejumlah grup aplikasi percakapan, Jumat (19/3/2021).

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Febriadhitya Prajatara mengklarifikasi pesan berantai rekrutmen tersebut.

Pesan berantai tersebut beredar dengan berbagai bentuk, intinya ada rekrutmen pekerjaan khusus warga Surabaya dan bisa mendaftar di rukun tetangga (RT).

"Jadi, kami pastikan informasi itu tidak benar (hoaks), itu bukan broadcast dari pemkot, bukan informasi dari Pemkot Surabaya," kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Febri, Pemkot Surabaya sedang mendata masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pendataan MBR lebih rinci dibandingkan data yang lama.

Sebab, petugas tidak hanya melihat kondisi rumah warga. Namun, memelototi di dalam satu KK berapa yang bekerja dan bekerja di mana saja, termasuk berapa pendapatan atau penghasilannya dalam satu bulan.

"Nah, data MBR ini diverifikasi oleh RT, kemudian divalidasi oleh kelurahan dan nantinya disurvei oleh Dinas Sosial. Makanya dalam beberapa pertemuan Pak Wali Kota ke kecamatan-kecamatan, beliau meminta para lurah dan camat untuk merampungkan pendataan ini," kata dia.

Baca juga: Pemimpin KKB Menyerahkan Diri, Kapolda Papua: Semoga Makin Banyak yang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Menurut Febri, data MBR plus itu akan menjadi dasar dan landasan Pemkot Surabaya untuk memberikan intervensi.

Bentuk intervensi yang akan dilakukan pemkot bermacam-macam, bisa melalui pelatihan dan pemberdayaan wirausaha dan pengelolaan aset.

Mereka juga bisa dipekerjakan di perusahaan swasta yang ada di Surabaya dan menjadi tenaga kontrak di lingkungan Pemkot Surabaya.

"Bentuk intervensinya bermacam-macam dan kita bersinergi dengan semua pihak," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Suharto Wardoyo juga memastikan pihaknya melakukan pendataan MBR dan DTKS.

Data tersebut diinput dalam aplikasi epemutakhirandata.surabaya.go.id yang dibuat Diskominfo.

"Pendataan kali ini lebih detail dan ditambah item pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan, sehingga dalam MBR Plus kali ini datanya lebih detail," kata Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo.

Ia juga memastikan, sumber data MBR itu tetap dari Dinas Sosial yang kemudian disebarkan ke kecamatan, kelurahan, hingga ke tingkat RT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com