Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Pedagang Beras Pasar Johar, Karawang, Sri Narbito.
Impor beras menjelang musim panen, menurutnya, tidak tepat. Kondisi itu akan memicu turunnya harga beras.
"Ya tentu saja (menolak). Karena dampaknya menurunkan harga. Kalau pemerintah perlu untuk stabilisasi harga okelah. Tapi saat ini tidak tepat, karena harga sudah mulai turun," ungkap Sri ditemui di Toko Beras Astu, Kamis (18/3/2021).
Selain itu, kata dia, akibat harga turun para pedagang biasanya mengurangi pembelian beras. Hal itu akan berdampak stok beras menumpuk di penggilingan.
"Karena beras banjir di pasar, harga turun, cenderung turun dan turunnya agak banyak. Yang bulan lalu dijual Rp 8.800 sekarang Rp 7.800," ungkap Sri yang sudah 25 tahun jadi pedagang beras itu.
Baca juga: Mengingat Lagi Janji Jokowi Tolak Impor Beras Saat Pilpres
Menanggapi banyaknya protes dari sejumlah pihak, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, kebijakan impor beras 1 juta ton baru bersifat wacana.
Dirinya menyatakan, pemerintah hingga saat ini belum merealisasikan wacana tersebut.
"Secara jujur ingin saya katakan kepada forum ini bahwa rencana impor itu baru dalam wacana, dan saya sama sekali belum pernah melihat ada sebuah keputusan yang pasti terhadap itu," ujar Syahrul dalam rapat, kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (18/3/2021).
(Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan, Yohana Artha Uly | Editor: Aprillia Ika, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.