CILEGON, KOMPAS.com - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyebutkan rata-rata lama sekolah anak di Kota Cilegon menjalani pendidikan formal hanya sampai kelas I SMA.
Menurut Helldy, permasalahan tersebut disebabkan faktor ekonomi sehingga orang tua tidak bisa melanjutkan pendidikan anaknya.
"Rata rata anak mengenyam pendidikan di Kota Cilegon itu 9,7 tahun, kelas 1 SMA itu sudah berhenti," kata Helldy kepada wartawan usai di Kota Cilegon, Kamis (18/3/2021).
Helldy mengajak industri yang ada di Kota Cilegon dapat ikut andil dalam memajukan dunia pendidikan.
Termasuk pemberian beasiswa, penghargaan untuk siswa-siswi berprestasi dan biaya renovasi sekolah melalui CSR perusahaan.
"Industri yang ada di Kota Cilegon agar bisa berbuat dan peduli kepada lingkungannya termasuk pendidikan masyarakat," ujar Helldy.
Baca juga: Wali Kota Cilegon Persilakan Warga Pinjam Mobil Dinasnya untuk Pernikahan
Helldy menyebutkan, saat ini di Kota Cilegon ada sebanyak 150 SDN. Namun, hanya ada 11 SMPN yang berdiri.
Bahkan, di Kecamatan Purwakarta tidak memiliki SMPN.
Sehingga, dengan keterbatasan SMP yang ada menyebabkan siswa pinter masuk ke negeri dan yang kurang masuk swasta.
"Masih kurang gedung SMPN, satu berbanding 13,56. Padahal, pendidikan dapat mengubah nasib sebuah keluarga," kata Helldy.
Baca juga: PDRB Per Kapita Kota Cilegon Tertinggi di Banten, Keenam di Indonesia
Diketahui, Kota Cilegon, Banten menduduki posisi ke enam kota terkaya di Indonesia dan pertama di Banten berdasarkan tingkat kemakmuran masyarakatnya.
Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita 'Kota Baja' itu mencapai 238,44 juta pada tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.