Sementara itu, setelah melihat foto yang beredar di media sosial, Burhan meyakini bahwa itu adalah foto kakak kandungnya, Asep.
Salah satu ciri yang membuat yakin Burhan adalah tahi lalat di telinga kanan dan ada bekas jahitan di kening.
"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," kata Burhan.
Seperti diketahui, Asep hilang saat BKO di lokasi bencana gempa bui dan tsunami di Aceh 2004.
Saat itu Asep berpangkap ajun brigadir polisi (Asbrip).
Sementara itu, awal mula diketahuinya keberadaan Asep ini berawal dari cerita Kepala Desa Pajar, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya.
Lizar mengatakan, pada tahun 2014 lalu dirinya bertemu dengan lima orang lelaki yang datang dari Lampung ke Aceh.
Saat itu mereka menyebut sedang mencari anaknya yang hilang setelah tsunami Aceh. Keluarga itu, kata Lizar, sempat memperlihatkan sebuah foto kepadanya.
"Saat ada keluarga yang datang mencari anaknya, anggota Brimob hilang setelah tsunami tahun 2014, saya belum tahu bahwa ada pasien yang diduga Asep itu diantarkan ke RSJ oleh almarhum Jauhari, kepala desa sebelum saya, tapi keluarganya itu sempat memperlihatkan foto anak yang mereka cari kepada saya saat itu," katanya.
Selang dua tahun kemudian, pihak RSJ mengantarkan Asep ke desanya. Namun lantaran tidak memiliki keluarga di desa tersebut, Asep dibawa kembali ke RSJ.
Setelah itu, Lizar menginformasikan ke Brimob Polda Aceh dan akhirnya ada anggota polisi yang mendatangi Asep di RSJ, membuat video dan viral.
(Penulis: Raja Umar, Tri Purna Jaya | Editor: Abba Gabrilin, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.