Belasan tahun menghilang sejak tsunami Aceh 2004, banyak pihak meyakini jika Abrip Asep telah meninggal dunia.
Bahkan, gelar anumerta telah disematkan kepadanya.
Namun, rupanya sang ibunda sempat meyakini jika putranya masih hidup.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu kerabat Asep, Aiptu Nazori.
"Kalau saya datang ke rumah orangtua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup. Saat itu saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," kata Aiptu Nazori, seperti dilansir dari Tribun Sumsel, Kamis (18/3/2021).
Nazori sangat bersyukur jika pasien di rumah sakit jiwa itu adalah Asep.
Lebih-lebih, dari ciri fisiknya, teman-teman Asep di angkatan 351 99/00 meyakini, pasien RSJ dan Asep sang anggota Brimob adalah orang yang sama.
"Rencana diterbangkan besok pagi, siang sampai di Aceh," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Mendapatkan secercah harapan, keluarga Asep mengaku gembira dan bersyukur.
Meski mereka telah menggelar upacara kematian dari tahlil hingga 40 harian belasan tahun lalu, keluarga yakin jika sosok itu adalah Asep dari foto yang diperlihatkan.
"Percaya enggak percaya awalnya. Karena dulu itu sudah ditahlilin, 40 hari, satu tahunan ternyata masih hidup," tutur adik kandung Abrip Asep, Burhan di Dusun, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (18/3/2021).
"Campur aduk, senang sekaligus haru. Sudah 17 tahun, kami sangka meninggal dunia," ujar Burhan.
Keyakinan jika pria pasien RSJ itu ialah Asep ditunjukkan pada beberapa tanda.
"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," kata Burhan.
Asep memiliki tahi lalat di telinga kanan hingga bekas jahitan di keningnya.
"Itu luka waktu dia keci, jatuh di kamar mandi," kata dia.