Keberadaan Asep ini awal mulanya diketahui oleh Lizar L, Kepala Desa Pajar, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya.
Lizar bercerita jika tahun 2014 lalu, dirinya bertemu dengan lima orang lelaki yang datang dari Lampung ke Aceh.
Mereka mencari anaknya yang hilang setelah tsunami Aceh.
Keluarga itu, kata Lizar, sempat memperlihatkan sebuah foto kepadanya.
"Saat ada keluarga yang datang mencari anaknya, anggota Brimob hilang setelah tsunami tahun 2014, saya belum tahu bahwa ada pasien yang diduga Asep itu diantarkan ke RSJ oleh almarhum Jauhari, kepala desa sebelum saya, tapi keluarganya itu sempat memperlihatkan foto anak yang mereka cari kepada saya saat itu," katanya.
Kemudian dua tahun setelah pertemuan dengan keluarga itu, pihak RSJ mengantarkan Asep ke desanya.
Namun lantaran tidak memiliki keluarga di desa tersebut, Asep dibawa kembali ke RSJ.
Rentetan kejadian itu diinformasikan oleh Lizar ke Brimob Polda Aceh.
Hingga akhirnya ada anggota polisi yang mendatangi Asep di RSJ, membuat video dan viral.
Video menggambarkan anggota Polda Aceh yang mengaku seangkatan dengan Asep. Video tersebut viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).
"Alhamdulillah Asep Letting kita telah ditemukan, namun pasien yang diduga Baharaka Asep oleh rekannya itu tampak terlihat bingung tanpa ekspresi karena Asep merupakan pasien gangguan jiwa," ujar pria dalam video itu.
Sementara itu, pihak keluarga Asep mengaku gembira dan bersyukur lantaran mendapatkan secercah harapan.
Mereka mendapatkan kabar ditemukannya pria diduga Asep dari salah satu rekan polisi tersebut.
"Percaya enggak percaya awalnya. Karena dulu itu sudah ditahlilin, 40 hari, satu tahunan ternyata masih hidup," tutur adik kandung Abrip Asep, Burhan di Dusun, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (18/3/2021).
"Campur aduk, senang sekaligus haru.Sudah 17 tahun, kami sangka meninggal dunia," lanjut Burhan.
Burhan mengemukakan, Asep adalah anak kelima dari tujuh bersaudara.
Asep yang merupakan anggota Brimob, dinyatakan hilang dalam insiden tsunami saat ia ditugaskan ke Aceh pada tahun 2004.
Ketika itu Asep berpangkat ajun brigadir polisi (Asbrip).
Belasan tahun tak ada kabar, orang-orang mengira Asep telah meninggal. Bahkan gelar anumerta telah disematkan kepadanya.
Ketika ditunjukkan foto pasien RSJ itu, keluarga meyakini jika pria itu adalah Asep, anggota keluarga mereka.
"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," kata Burhan.
Sang kakak, ujar dia, memiliki tahi lalat di telinga kanan dan bekas jahitan di kening.
"Itu luka waktu dia kecil, jatuh di kamar mandi," kata dia.
Kini pihak keluarga akan diterbangkan ke Aceh untuk bertemu langsung dengan sosok pria yang diduga Asep tersebut.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Raja Umar, Tri Purna Jaya | Editor: Abba Gabrilin, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.