Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrip Asep Diberi Gelar Anumerta Usai Hilang Saat Tsunami Aceh, Ibunya Selama Ini Yakin Sang Anak Masih Hidup

Kompas.com - 18/03/2021, 15:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh diyakini merupakan seorang anggota Brimob yang hilang 17 tahun silam dalam kejadian tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.

Pria yang diduga Baharaka Zainal Abidin alias Asep itu selama belasan tahun tidak diketahui keberadaannya, bahkan telah dianggap meninggal dunia.

Gelar anumerta pun telah disematkan kepadanya.

Pria yang diduga Asep itu kemudian ditemukan di RSJ Banda Aceh.

Dari ciri-ciri fisiknya, teman-teman Asep di Angkatan 351 99/00 yakin bahwa pasien di RSJ dan Asep sang anggota Brimob adalah orang yang sama.

Baca juga: Keluarga Polisi yang Diduga Selamat dari Tsunami 2004 Dibawa ke Aceh

Ibu yakin Asep masih hidup

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Pada tahun 2004, Asep yang masih berpangkat ajun brigadir polisi (Abrip) hilang saat diperbantukan dari Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor ke Aceh.

Dia bertugas saat terjadi gejolak di Aceh, yakni saat munculnya Gerakan Aceh Merdeka.

Dilansir dari Tribun Sumsel, ibunda Asep ternyata tidak percaya anaknya sudah meninggal.

"Kalau saya datang ke rumah orangtua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup. Saat itu, saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," ujar Aiptu Nazori salah satu kerabat Abrip Asep, seperti dilansir Tribun Sumsel, Kamis (18/3/2021).

"Adik saya juga mengungkapkan hal yang sama. Katanya saat itu, Kakak Asep masih hidup," ceritanya.

Nazori bersyukur jika pasien RSJ itu betul-betul Abrip Asep.

Baca juga: Pria Diduga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh Ditemukan di RSJ, Polda Lakukan Penelusuran

 

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Sudah disematkan gelar anumerta

Dilansir dari Serambinews, rekan-rekan anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 selama ini sudah menganggap Asep sudah meninggal.

Asep selama ini dikenang sebagai seorang syuhada.

Asep yang hilang dalam musibah itu pun sudah mendapatkan gelar anumerta.

Setitik harapan muncul ketika mereka melihat orang yang berciri sama dengan Asep di rumah sakit jiwa.

Kapolsek Baitussalam Ipda Safrizal mengatakan, mengetahui keberadaan Asep dari grup WhatsApp rekan-rekan polisi.

“Pada saat mereka datang Abrip Asep tidak merespons dengan normal. Hal itu bisa dimaklumi. Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokkan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya,” terang Safrizal, dikutip dari Serambinews.

Baca juga: Mantan Bupati Minahasa Utara dan Adiknya Jadi Tersangka Korupsi Pemecah Ombak, Vonnie Kembalikan Uang Rp 4,2 Miliar

Berawal dari video beredar

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Sebelumnya, kabar mengenai penemuan pria yang diduga Asep diketahui melalui video beredar di WhatsApp.

Video itu menggambarkan anggota Polda Aceh yang mengaku seangkatan dengan Asep di RSJ Banda Aceh viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).

Dia terlihat bergembira saat menyampaikan informasi ke rekan polisi seangkatan Letting 351.

"Alhamdulillah Asep Letting kita telah ditemukan, namun pasien yang diduga Baharaka Asep oleh rekannya itu tampak terlihat bingung tanpa ekspresi karena Asep merupakan pasien gangguan jiwa," ujar dia.

Baca juga: Kisah Mbah Kusni, Dititipi Bayi dan Langsung Ditinggal Pergi, Ternyata Anak dari Hubungan Gelap Putranya

 

Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.
Masih perlu cek DNA

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan adanya informasi terkait Abrip Asep.

"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," kata Winardy melalui WhatsApp.

Untuk memastikan bahwa pasien tersebut adalah Asep, pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak keluarga.

"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," katanya.

Baca juga: Keluarga Polisi yang Diduga Selamat dari Tsunami Aceh Sebut Ada Tanda yang Khas

Keluarga dibawa ke Aceh

Edi, kakak ipar Apbrip Asep yang ditemukan di RSJ di AcehKOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Edi, kakak ipar Apbrip Asep yang ditemukan di RSJ di Aceh
Untuk memastikan bahwa pria tersebut adalah Asep, keluarga Apbrip Asep di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung, pun diterbangkan ke Aceh.

"Sudah dikoordinasikan dengan kakak dan adik dari Abrip Asep, Mahyudin, dan Saiful," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

"Rencana diterbangkan besok pagi, siang sampai di Aceh," lanjut dia.

Sedangkan menurut salah satu anggota keluarga Apbrip Asep, Edi, memang ada tanda khas Abrip Asep pada foto tersebut.

"Ada tanda-tandanya di kening sama telinga," tutur Edi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Raja Umar, Tri Purna Jaya| Editor: Farid Assifa, Abba Gabrilin), Serambinews, TribunSumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com