Didasari pengetahuan yang sangat minim mengenai penanganan jenazah pasien Covid-19, Slamet turut membaur bersama ratusan warga yang menolak pemakaman tersebut.
Saat ambulans pembawa mobil jenazah melintas, Slamet bersama ratusan warga menghadang mobil ambulans dan ternyata telah kosong.
Namun warga tetap bersikeras agar ambulans bekas pembawa jenazah tidak melewati jalan tersebut karena takut menularkan Covid-19.
Baca juga: Lagi, Warga Tolak Jenazah PDP Covid-19 karena Khawatir Tertular
Slamet saat itu berusaha menenangkan warga dan berupaya melakukan komunikasi dengan rombongan Forkompimda yang turun ke lapangan.
Setelah bupati dan kapolres memberi pengarahan, akhirnya ambulans diperbolehkan melintas.
Berselang satu minggu kemudian, Slamet bersama beberapa warga mulai diperiksa di Mapolresta Banyumas dengan tuduhan menghalangi petugas.
Seperti diketahui, saat itu makam pasien di Desa Tumiyang tersebut akhirnya digali kembali dan jenazah dipindahkan ke tempat lain.
Baca juga: Di Balik Kecemasan Warga Sewakul Usai Tolak Jenazah Perawat Positif Corona
Sebelum di makamkan di Desa Tumiyang, penolakan terhadap jenazah yang sama juga terjadi di Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.