KOMPAS.com - Pada 26 Desember 2004 lalu, gempa bumi disertai tsunami menghantam Aceh.
Saat tsunami menerjang, Bharaka Zainal Abidin alias Asep sedang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor.
Dikutip dari Serambinews.com, waktu itu, Asep yang berpangkat Ajun Brigadir Polisi (Abrip), diperbantukan di Pos Komando Taktis (Poskotis) Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Sewaktu peristiwa tersebut, pos tempat Asep berdinas turut tersapu gelombang.
Keberadaan Asep tidak diketahui.
Dia bahkan dinyatakan hilang.
Baca juga: Pria Diduga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh Ditemukan di RSJ, Polda Lakukan Penelusuran
Kini, 16 tahun 3 bulan pasca-tsunami dan gempa bumi Aceh, seorang pria yang diduga mirip Asep ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Zainal Abidin, Banda Aceh.
Ia menjadi pasien di sana.
Dalam sebuah video berdurasi 12 detik, seorang anggota Kepolisian Daerah (Polda) Aceh yang mengaku sebagai teman satu angkatan Asep, bertemu dengannya di RSJ.
Temannya tersebut tampak berbahagia.
Dia mengabarkan pertemuannya dengan sosok diduga Asep kepada teman-teman satu letting (angkatan).
"Alhamdulillah Asep letting kita telah ditemukan,” ujarnya.
Asep merupakan seorang anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00.
Video itu lantas viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Usai Di-DM Polisi Virtual, Pemuda Ini Ditangkap, Dinilai Bikin Komentar Negatif Soal Gibran
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan soal kabar itu.
Informasi keberadaan pasien RSJ yang diduga Abrip Asep berawal dari kabar yang beredar di grup WhatsApp anggota kepolisian.
Selanjutnya personel Polda Aceh melakukan pengecekan ke RSJ Zainal Abidin di Banda Aceh.
Winardy menyampaikan, dari keterangan pihak rumah sakit, pria yang diduga Asep itu mulai dirawat sejak 2009.
"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Baca juga: Kerangka “Mr.X” Ditemukan Usai Prosesi Labuhan Merapi, Kondisinya Tertutup Semak Belukar
Ia mengatakan Asep dinyatakan hilang pada saat gempa bumi dan tsunami melanda Aceh pada 2004.
Untuk memastikan pria tersebut apakah benar Asep atau bukan, Winardy menyebut perlu dibuktikan lewat tes deoxyribonucleic acid (DNA).
"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," ungkapnya.
Winardy menjelaskan pihaknya juga bakal menemui keluarga Asep di Jawa Barat dan berkoordinasi dengan kesatuan dinasnya.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru, Ini Fakta-faktanya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor: Farid Assifa), Serambinews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.