Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Tahun Pasca-tsunami Aceh, Pria Diduga Polisi Ini Ditemukan di RSJ, Sempat Dinyatakan Hilang

Kompas.com - 18/03/2021, 12:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pada 26 Desember 2004 lalu, gempa bumi disertai tsunami menghantam Aceh.

Saat tsunami menerjang, Bharaka Zainal Abidin alias Asep sedang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor.

Dikutip dari Serambinews.com, waktu itu, Asep yang berpangkat Ajun Brigadir Polisi (Abrip), diperbantukan di Pos Komando Taktis (Poskotis) Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Sewaktu peristiwa tersebut, pos tempat Asep berdinas turut tersapu gelombang.

Keberadaan Asep tidak diketahui.

Dia bahkan dinyatakan hilang.

Baca juga: Pria Diduga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh Ditemukan di RSJ, Polda Lakukan Penelusuran

Berawal dari video viral

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Kini, 16 tahun 3 bulan pasca-tsunami dan gempa bumi Aceh, seorang pria yang diduga mirip Asep ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Zainal Abidin, Banda Aceh.

Ia menjadi pasien di sana.

Dalam sebuah video berdurasi 12 detik, seorang anggota Kepolisian Daerah (Polda) Aceh yang mengaku sebagai teman satu angkatan Asep, bertemu dengannya di RSJ.

Temannya tersebut tampak berbahagia.

Dia mengabarkan pertemuannya dengan sosok diduga Asep kepada teman-teman satu letting (angkatan).

"Alhamdulillah Asep letting kita telah ditemukan,” ujarnya.

Asep merupakan seorang anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00.

Video itu lantas viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Usai Di-DM Polisi Virtual, Pemuda Ini Ditangkap, Dinilai Bikin Komentar Negatif Soal Gibran

 

Tes DNA

DNAdigitalgenetics DNA

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan soal kabar itu.

Informasi keberadaan pasien RSJ yang diduga Abrip Asep berawal dari kabar yang beredar di grup WhatsApp anggota kepolisian.

Selanjutnya personel Polda Aceh melakukan pengecekan ke RSJ Zainal Abidin di Banda Aceh.

Winardy menyampaikan, dari keterangan pihak rumah sakit, pria yang diduga Asep itu mulai dirawat sejak 2009.

"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Kerangka “Mr.X” Ditemukan Usai Prosesi Labuhan Merapi, Kondisinya Tertutup Semak Belukar

Ia mengatakan Asep dinyatakan hilang pada saat gempa bumi dan tsunami melanda Aceh pada 2004.

Untuk memastikan pria tersebut apakah benar Asep atau bukan, Winardy menyebut perlu dibuktikan lewat tes deoxyribonucleic acid (DNA).

"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," ungkapnya.

Winardy menjelaskan pihaknya juga bakal menemui keluarga Asep di Jawa Barat dan berkoordinasi dengan kesatuan dinasnya.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Teman Kencan di Pekanbaru, Ini Fakta-faktanya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor: Farid Assifa), Serambinews.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com