Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Petambak Garam Indramayu di Tengah Rencana Impor Garam: Harga Anjlok, Ratusan Ton Menumpuk di Gudang

Kompas.com - 18/03/2021, 09:30 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah kembali mengimpor garam tahun ini dinilai kurang tepat bagi petambak garam lokal.

Pasalnya saat ini petambak lokal masih mengeluhkan anjloknya harga juga hasil produksi masih tersimpan banyak di gudang.

Seperti di Kerangkeng, pesisir Indramayu Jawa Barat, harga garam anjlok menjadi Rp 500 per kilogram dari sebelumnya mencapai tertinggi Rp 2.000 per kilogram. Juga ratusan ton garam daerah tersebut masih tersimpan di gudang dan belum terserap.

"Kami menyayangkan adanya impor garam. Padahal untuk memenuhi pasokan bisa menyerap dari mereka (petambak garam) tinggal bagaimana pendampingan untuk  mendapatkan hasil yang lebih," ujar Samiun (45), petambak garam Kerangkeng Indramayu, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Produksi Garam Gunungkidul Mati Suri, Puluhan Petani Garam Pilih Jadi Buruh Bangunan

Petambak garam Indramayu sendiri, mengenai impor garam dilakukan pemerintah sering terjadi naik turun harga di kalangan petambak garam.

Januari-Februari tahun ini saja, harga garam anjlok drastis di Rp 250 per kilogram dari Desember 2020 Rp 450.

"Maka sangat kurang tepat (impor garam) sebab yang terbaik solusinya adalah pemberdayaan petambak garam. Jadi misalnya tahun lalu menghasilkan 1 ton bagaimana tahun depan bisa menghasilkan 2 ton. Itu solusinya," terang Samiun.

Kini, ditemui di lokasi tambak garam Desa Luwunggesik, Kecamatan Kerangkeng, ia masih menyimpan 5 ton garam di gudang dan belum bisa dijual sebab harga tidak sesuai standar biaya produksi.

Baca juga: Garam Tak Laku Lagi, Buruh Angkut di Pesisir Demak Alih Profesi Cari Kepiting

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com