Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dansatgas Latpur soal Polemik Lahan di Balik Pembangunan Makogabwilhan II

Kompas.com - 18/03/2021, 02:18 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Helmi mengaku pernah menawarkan pembangunan pasantren dan masjid bagi warga di lokasi tersebut. Namun, belum menemukan lahan dan lokasi yang tepat.

Sebelumnya diberitakan, sebagian warga di Desa Margomulyo, Kecamatan Samboja, yang terdampak pembangunan Makogamwilhan II, belum melepas lahannya karena nilai ganti rugi Rp 15.000 per meter yang ditawarkan TNI dianggap tak sesuai.

Seorang warga menyebut ada 18 KK yang masih mempertahankan lahannya. Karena itu, mereka menawarkan opsi tukar guling.

Opsi tersebut kemudian disepakati  bersama antara warga bersama TNI yang difasilitasi pihak kelurahan pekan lalu.

Karena kesepakatan itulah, TNI mencarikan rumah dan lahan untuk warga yang terdampak, salah satunya Yanto ayah dari Winda Kurniawati.

Sebagai informasi, pembangunan Puslatpur dan Makogamwilhan II Mabes TNI ini membutuhkan lahan sekitar 50 hektar.

Kawasan pertahanan ini disebut sebagai penopang ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara (PPU), karena, letaknya tak jauh.

Kawasan ini menjadi perbatasan antara Kutai Kartanegara dan PPU sebelah utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com