Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Minum Obat Maag dan Ketiduran, Tak Tahu 4 Narapidana Kabur dari Rutan

Kompas.com - 17/03/2021, 20:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebanyak empat narapidana penghuni rumah tahanan (rutan) kelas II A Ambon kabur, Senin (15/3/2021) dini hari.

Ternyata kaburnya para tahanan tak diketahui lantaran ada petugas jaga yang tertidur usai meminum obat maag.

Baca juga: 4 Narapidana Kabur, Plt Kepala Rutan Ambon Akui Ada Petugas Jaga yang Ketiduran

Bobol plafon kamar mandi dan jebol kawat duri

Ilustrasi penjara.. Ilustrasi penjara.
Plt Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Ambon Husaini menjelaskan, empat tahanan kabur sekitar pukul 04.00 WIT.

Mereka ialah Dominggus Saiya, Fransisco Nahumury, Darman Adam dan Vermias Sinay.

Ketika dini hari, para tahanan tersebut membobol plafon di kamar mandi tahanan dan menjebol kawat duri.

Setelah itu, mereka memanjat tembok rutan dan kabur.

Baca juga: 4 Narapidana Kabur dari Rutan Kelas IIA Ambon, Bobol Plafon Kamar Mandi dan Potong Kawat Berduri

 

Ilustrasi tidur.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tidur.
Ada penjaga yang ketiduran

Husaini mengakui, dalam pemeriksaan, ada petugas yang ketiduran ketika sedang berjaga.

Petugas tersebut mengalami sakit maag sehingga meminum obat maag dan tertidur.

"Saat itu secara sepintas dia (petugas jaga) menyampaikan keadaan maagnya kumat jadi minum obat, jadi ketiduran," kata Husaini.

Petugas itu bertugas menjaga pos dua di bagian belakang rutan.

Adapun pos berada di dekat dinding yang dipanjat empat narapidana.

Lantaran tertidur, petugas tak mengetahui para narapidana kabur.

"Sehingga pada Subuh itu tidak tahu empat orang itu keluar," lanjut dia.

Baca juga: Diminta Bupati Hentikan Pembangunan Tembok yang Halangi Akses 4 Keluarga, Pemilik Tanah: Tak Ada yang Saya Langgar

Akan disanksi tegas jika terbukti lalai

ilustrasi penjara(Shutterstock)KOMPAS.COM/HANDOUT ilustrasi penjara(Shutterstock)
Pihak rutan memastikan akan memberikan sanksi tegas jika ada petugas yang terbukti lalai menjalankan tugas.

"Jika dalam pemeriksaan, ada unsur kelalaian atau unsur kesengajaan. Kalau kesengajaan itu berat, kalau kelalaian itu ringan. Kalau ada kesengajaan itu bisa pidana karena ikut membantu," tegasnya.

Saat ini, kata dia, masih ada beberapa petugas jaga yang belum diperiksa lantaran masih mengejar dua narapidana yang belum tertangkap.

Husaini juga mengakui jika jumlah petugas jaga Rutan Kelas IIA Ambon memang minum.

"Karena minimal kekuatan yang jaga itu delapan (orang petugas) satu regu, tapi ini hanya enam ada juga yang lima kalau ada yang sakit repot," katanya.

Terkait kendala itu, pihaknya mengaku akan melapor ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com