Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Narapidana Kabur, Plt Kepala Rutan Ambon Akui Ada Petugas Jaga yang Ketiduran

Kompas.com - 17/03/2021, 18:54 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Plt Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Ambon Husaini telah memeriksa petugas yang berjaga saat empat narapidana kabur lewat plafon kamar mandi pada Senin (15/3/2021) dini hari.

Berdasarkan pemeriksaa, ada petugas yang ketiduran saat bertugas pada saat empat narapidana itu kabur.

Husaini mengatakan petugas jaga itu ketiduran setelah meminum obat karena penyakit maagnya kambuh.

"Saat itu secara sepintas dia (petugas jaga) menyampaikan keadaan maagnya kumat jadi minum obat, jadi ketiduran sehingga pada subuh itu tidak tahu empat orang itu keluar," ungkap Husaini di Rutan Kelas IIA Ambon, Rabu (17/3/2021).

Petugas yang ketiduran itu berjaga di pos dua yang berada di bagian belakang rutan. Pos tersebut berada di dekat dinding yang dipanjat empat narapidana untuk kabur.

Baca juga: Detik-detik Anggota KKB Penyuplai Bahan Makanan untuk Kelompok Joni Botak Ditangkap

Menurut Husaini, ada beberapa petugas jaga yang belum diperiksa karena masih mengejar dua narapidana yang belum tertangkap.

Pihaknya berencana memeriksa semua petugas yang berjaga saat empat narapidana itu kabur.

"Petugas yang giliran berjaga mulai pukul 20.00 WIT sampai Senin pagi belum diperiksan secara intensif oleh karena saat ini masih ikut lakukan pencarian dua tahanan yang masih kabur," katanya.

Jika ditemukan kelalaian saat insiden itu terjadi, petugas jaga yang lalai akan mendapat sanksi tegas.

"Jika dalam pemeriksaan, ada unsur kelalaian atau unsur kesengajaan. Kalau kesengajaan itu berat, kalau kelalaian itu ringan. Kalau ada kesengajaan itu bisa pidana karena ikut membantu,"tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Senangnya Siswa SD di Jayapura Belajar Membaca di Perpustakaan Dalam Pesawat

Senangnya Siswa SD di Jayapura Belajar Membaca di Perpustakaan Dalam Pesawat

Regional
Pj Wali Kota Bima Bakar 2,8 Kilogram Ganja di Tong Sampah

Pj Wali Kota Bima Bakar 2,8 Kilogram Ganja di Tong Sampah

Regional
Sidang Perdana Gugatan Rp 204 Triliun Digelar, Gibran Absen

Sidang Perdana Gugatan Rp 204 Triliun Digelar, Gibran Absen

Regional
Sanusi Hanyut dan Tenggelam Setelah Buat Konten di Air Terjun Cigamea Bogor

Sanusi Hanyut dan Tenggelam Setelah Buat Konten di Air Terjun Cigamea Bogor

Regional
45 Unit Hunian Tetap untuk Korban Longsor Serasan Siap Ditempati

45 Unit Hunian Tetap untuk Korban Longsor Serasan Siap Ditempati

Regional
Siswi Di-'bully' Kakak Kelas di Lampung Alami Trauma, Korban Disebut Sudah Memaafkan

Siswi Di-"bully" Kakak Kelas di Lampung Alami Trauma, Korban Disebut Sudah Memaafkan

Regional
Jelang Sidang Gugatan Rp 204 Triliun, Almas Penggugat Batas Usia Capres-Cawapres: Senang-senang Saja

Jelang Sidang Gugatan Rp 204 Triliun, Almas Penggugat Batas Usia Capres-Cawapres: Senang-senang Saja

Regional
Kisah Kaganga, Salah Satu Aksara Tertua di Dunia dari Suku Suku Rejang

Kisah Kaganga, Salah Satu Aksara Tertua di Dunia dari Suku Suku Rejang

Regional
Sebelum Meninggal, Eks Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Sempat Mengeluh Mual dan Diare

Sebelum Meninggal, Eks Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Sempat Mengeluh Mual dan Diare

Regional
Eks Kades di Banten Divonis 5 Tahun Penjara, Hakim: Hasil Kejahatan untuk Foya-foya

Eks Kades di Banten Divonis 5 Tahun Penjara, Hakim: Hasil Kejahatan untuk Foya-foya

Regional
2 Gading Gajah Senilai Rp 1,5 Miliar Milik Kerajaan Nita NTT Hilang

2 Gading Gajah Senilai Rp 1,5 Miliar Milik Kerajaan Nita NTT Hilang

Regional
Eks Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Meninggal Dunia di Rumah Sakit Semarang

Eks Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Meninggal Dunia di Rumah Sakit Semarang

Regional
Kapal Bermuatan 20 Turis Asing Terbakar di Perairan Raja Ampat

Kapal Bermuatan 20 Turis Asing Terbakar di Perairan Raja Ampat

Regional
Daftar Lengkap UMK Banten 2024, Cilegon Tertinggi, Lebak Terendah

Daftar Lengkap UMK Banten 2024, Cilegon Tertinggi, Lebak Terendah

Regional
Al Muktabar Sebut Sinergi Antardaerah Dibutuhkan untuk Kendalikan Inflasi

Al Muktabar Sebut Sinergi Antardaerah Dibutuhkan untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com