Menurutnya, pemilik karaoke itu hanya menyewa tempat tersebut.
"Karaokenya itu 'ngontrak'. Yang punya tempat orang lain lagi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada siang hari, tempat karaoke itu tertutup rapat.
Teras bagian depan bangunan itu digunakan sebagai lahan parkir pelanggan.
Beberapa tukang parkir mengaku mendengar adanya penggerebekan karaoke, tetapi merek enggan berbicara secara rinci.
Para tukang parkir juga enggan memberi tahu apakah karaoke itu tetap buka setelah peristiwa penggerebekan tersebut.
Baca juga: Seorang Anggota KKB yang Bawa Suplai Makanan untuk Kelompok Joni Botak Ditangkap
Sebelumnya, aparat Polda Jatim menggerebek sebuah tempat karaoke di Jalan Veteran, Kota Blitar, terkait dugaan praktik prostitusi, pada Rabu (10/3/2021) dini hari.
Namun, Kabid Humas Kombes Gatot Repli Handoko menolak memberikan penjelasan lebih dan berjanji akan segera merilis penggerebekan yang dilakukan di Kota Blitar tersebut.
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan menolak menjawab permintaan konfirmasi dari Kompas.com.
"Silakan komunikasi dengan Polda," jawab Yudhi, melalui WhatsApp.
Plt Kasatpol PP Kota Blitar Hadi Maskun mengaku tidak tahu adanya penggerebekan tersebut.
"Katanya iya. Ini masih dalam rangka monitor dan minta informasi dari pihak manajemen," ujar Hadi melalui pesan tertulis kepada wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.