Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Haji Sugandi, Pemilik Rehabilitasi Gangguan Jiwa yang Bangun Mushala Rp 11 Miliar dengan Emas, Bagikan Motor untuk Kuli

Kompas.com - 17/03/2021, 17:23 WIB
Pythag Kurniati

Editor

/KOMPAS.com - King of The King, begitulah Haji Sugandi dikenal oleh warga Subang, Jawa Barat.

Miliarder dari Kampung Karokrok, Patokbeusi, Subang ini adalah pemilik Yayasan Putra Galunggung Darul Iman Attauhid sekaligus panti sehat penyembuhan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi pencandu narkoba.

Dia membangun sebuah mushala yang dinamakan Mushala Darul Iman Attauhid dengan biaya Rp 11 miliar.

Mushala itu dibangun dengan bahan-bahan pilihan, berhias emas dan berlian.

Baca juga: Kisah Pemilik Mushala Mewah di Subang, Hadiahi 60 Kuli Motor hingga Bikin Tempat Ibadah Non-Muslim

Membangun mushala senilai Rp 11 miliar

Pengurus menunjukkan emas batangan pada teras Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).KOMPAS.COM/FARIDA Pengurus menunjukkan emas batangan pada teras Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).
Sugandi menyebut mushala tersebut sebenarnya tidak memiliki keistimewaan karena fungsinya tetap sama saja dengan mushala lain, yakni untuk beribadah.

"Semua tergantung kita niatnya. Yang jelas mushala itu tempat orang beribadah, untuk bersalawat, untuk bertafakur," ucapnya seperti dilansir dari Tribun Jabar, Senin (8/3/2021).

Namun dari segi bangunan dan ornamen, memang mushala tersebut bisa dikatakan istimewa.

Plafon atap dibuat dengan campuran emas.

Sedangkan di dalam lantai teras mushala ditanam emas batangan yang bisa dilihat dari kaca. Pada bagian menara mushala juga terdapat berlian.

Tak heran, biaya pembangunan mushala tersebut mencapai Rp 11 miliar. Sugandi mengakui bahwa sebagian besar hartanya diperoleh dari warisan keluarga.

Baca juga: Diminta Bupati Hentikan Pembangunan Tembok yang Halangi Akses 4 Keluarga, Pemilik Tanah: Tak Ada yang Saya Langgar

 

Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).KOMPAS.COM/FARIDA Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).
Bangun mushala sekitar dua tahun

Adapun proses pembangunan mushala dimulai sejak 2015 hingga 2017.

"Materialnya saya datangkan khusus dari luar. Ini marmernya juga dipesan khusus di Tulung Agung," ujar Sugandi.

Sughandi mengatakan, lapisan ornamen bintang di bagian plafon musala tersebut juga dilapisi emas.

"Yang di lantai itu juga emas batangan asli," ucapnya.

Baca juga: Mushala Tua Dibakar, Pelakunya 4 Kali Masuk Penjara, Kini Terancam Hukuman 12 Tahun

Beri 60 pekerja bangunan sepeda motor

Ilustrasi sepeda motor saat musim hujanwww.dolmanlaw.com Ilustrasi sepeda motor saat musim hujan
Mushala yang dibangun di lahan sekitar 5.000 meter persegi itu dibangun oleh 60 pekerja.

Uniknya, mereka tidak hanya mendapatkan honor reguler.

Sugandi memberi mereka hadiah sepeda motor satu per satu.

"Setelah selesai pembangunan, saya belikan mereka semua sepeda motor Honda Revo satu orang satu sepeda motor," katanya.

Baca juga: Uang Miliaran di BMT Semarang Tak Bisa Diambil, Nasabah Menangis Histeris, Ini Penjelasan Pihak BMT

Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).KOMPAS.COM/FARIDA Musala Darul Iman Attauhid di Kampung Karokrok, Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Karawang, Selasa (16/3/2021).
Bangun juga tempat ibadah non-muslim

Juru bicara sekaligus kerabat Sugandi, Encep Hasan Basri mengatakan, Sugandi juga membangun mushala khusus bagi para musafir.

Mushala khusus itu berdinding corak coklat dengan langit-langit berlukiskan awan dan lampu kristal.

Di kompleks mushala juga disediakan tempat ibadah bagi umat non-muslim, taman, hingga tempat istirahat.

Encep menegaskan bahwa pembangunan mushala itu diharapkan bisa menumbuhkan rasa nyaman saat beribadah.

"Biar saat beribadah nyaman, khusyuk. Saat masuk ke lingkungan pun pikiran menjadi segar dan teduh," ujar dia.

Encep mengatakan masyarakat aktif berkegiatan di mushala itu, seperti pengajian setiap malam Senin dan Jumat.

Kini mulai banyak orang berdatangan di mushala yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Farid Assifa), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com