/KOMPAS.com - King of The King, begitulah Haji Sugandi dikenal oleh warga Subang, Jawa Barat.
Miliarder dari Kampung Karokrok, Patokbeusi, Subang ini adalah pemilik Yayasan Putra Galunggung Darul Iman Attauhid sekaligus panti sehat penyembuhan orang dengan gangguan jiwa dan rehabilitasi pencandu narkoba.
Dia membangun sebuah mushala yang dinamakan Mushala Darul Iman Attauhid dengan biaya Rp 11 miliar.
Mushala itu dibangun dengan bahan-bahan pilihan, berhias emas dan berlian.
Baca juga: Kisah Pemilik Mushala Mewah di Subang, Hadiahi 60 Kuli Motor hingga Bikin Tempat Ibadah Non-Muslim
"Semua tergantung kita niatnya. Yang jelas mushala itu tempat orang beribadah, untuk bersalawat, untuk bertafakur," ucapnya seperti dilansir dari Tribun Jabar, Senin (8/3/2021).
Namun dari segi bangunan dan ornamen, memang mushala tersebut bisa dikatakan istimewa.
Plafon atap dibuat dengan campuran emas.
Sedangkan di dalam lantai teras mushala ditanam emas batangan yang bisa dilihat dari kaca. Pada bagian menara mushala juga terdapat berlian.
Tak heran, biaya pembangunan mushala tersebut mencapai Rp 11 miliar. Sugandi mengakui bahwa sebagian besar hartanya diperoleh dari warisan keluarga.
Adapun proses pembangunan mushala dimulai sejak 2015 hingga 2017.
"Materialnya saya datangkan khusus dari luar. Ini marmernya juga dipesan khusus di Tulung Agung," ujar Sugandi.
Sughandi mengatakan, lapisan ornamen bintang di bagian plafon musala tersebut juga dilapisi emas.
"Yang di lantai itu juga emas batangan asli," ucapnya.
Baca juga: Mushala Tua Dibakar, Pelakunya 4 Kali Masuk Penjara, Kini Terancam Hukuman 12 Tahun
Uniknya, mereka tidak hanya mendapatkan honor reguler.
Sugandi memberi mereka hadiah sepeda motor satu per satu.
"Setelah selesai pembangunan, saya belikan mereka semua sepeda motor Honda Revo satu orang satu sepeda motor," katanya.
Baca juga: Uang Miliaran di BMT Semarang Tak Bisa Diambil, Nasabah Menangis Histeris, Ini Penjelasan Pihak BMT
Juru bicara sekaligus kerabat Sugandi, Encep Hasan Basri mengatakan, Sugandi juga membangun mushala khusus bagi para musafir.
Mushala khusus itu berdinding corak coklat dengan langit-langit berlukiskan awan dan lampu kristal.
Di kompleks mushala juga disediakan tempat ibadah bagi umat non-muslim, taman, hingga tempat istirahat.
Encep menegaskan bahwa pembangunan mushala itu diharapkan bisa menumbuhkan rasa nyaman saat beribadah.
"Biar saat beribadah nyaman, khusyuk. Saat masuk ke lingkungan pun pikiran menjadi segar dan teduh," ujar dia.
Encep mengatakan masyarakat aktif berkegiatan di mushala itu, seperti pengajian setiap malam Senin dan Jumat.
Kini mulai banyak orang berdatangan di mushala yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Farid Assifa), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.