Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2021, 15:45 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Aldi, bocah kelas 4 SD asal Kabupaten Subang, Jawa Barat berjualan cilok di Gedung DPR RI.

Dagangannya laris manis diborong sejumlah pejabat, mulai Dirut Bulog Budi Waseso, Sekjen Kementerian Pertanian Momon Rusmono hingga anggota Komisi IV Endang Setyawati Thohari.

Aldi rupanya tidak sendiri datang ke Gedung DPR. Dia diajak Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi.

Video Aldi berjualan cilok di gedung DPR RI pun viral setelah diunggah Dedi Mulyadi di media sosial miliknya. 

Pertemuan Dedi dengan Aldi terjadi beberapa hari yang lalu. Saat itu, Dedi mendapati Aldi sedang menenteng barang dagangannya di daerah Cikopo, Purwakarta.

"Saat itu jam 6 pagi, dia (Aldi) sudah jualan," kata Dedi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Kisah Dini Fitriyah Bangun Brand Busana Muslim Mouza, Sempat Jatuh Miskin, Utang Ratusan Juta Rupiah, Kini Tembus Pasar Internasional

Dedi kemudian menghampiri Aldi. Dedi kemudian menanyakan tempat tinggal bocah tersebut.

Saat itu, Dedi cukup terkejut karena Aldi berasal dari Subang. Jarak Purwakarta ke Subang sekitar 57 kilometer.

"Rumahnya di Kota Subang," kata Dedi.

Pada pagi buta, Aldi sudah berangkat dari rumah untuk berjualan di daerah Cikopo. Dari Subang, Aldi menaiki bus dengan tarif Rp 10.000 sekali jalan.

"Luar biasa," kata Dedi.

Dedi sempat bertanya alasan bocah tersebut sampai jauh-jauh berjualan cilok dari Subang ke Purwakarta. Jawaban Aldi sungguh tidak terduga.

Bocah tersebut berjualan cilok agar dapat mengumpulkan uang untuk membeli ponsel untuk kakaknya agar bisa belajar daring.

"Dia jualan untuk beli HP untuk kakaknya. Luar biasa," ucap Dedi.

Dedi yang kian penasaran kemudian mendatangi rumah Aldi di Subang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gunung Marapi 46 Kali Meletus dalam 2 Hari

Gunung Marapi 46 Kali Meletus dalam 2 Hari

Regional
Sidang Perdana Kasus KDRT Oknum Polisi, Istri Terdakwa Berteriak Hukumannya Terlalu Ringan

Sidang Perdana Kasus KDRT Oknum Polisi, Istri Terdakwa Berteriak Hukumannya Terlalu Ringan

Regional
HUT Ke-64 HST, Pemkab Gelar Ajang Olahraga Tradisional Fortrada 2023

HUT Ke-64 HST, Pemkab Gelar Ajang Olahraga Tradisional Fortrada 2023

Regional
Ziarah ke Makam Syiah Kuala, Muhaimin Doakan Perjuangan Amin

Ziarah ke Makam Syiah Kuala, Muhaimin Doakan Perjuangan Amin

Regional
Cetak Sendiri, Warga Batam Beli Pertalite Gunakan Uang Palsu

Cetak Sendiri, Warga Batam Beli Pertalite Gunakan Uang Palsu

Regional
Cerita Warga Tunggu Presiden Jokowi sejak Pagi di Pasar Danga Nagekeo

Cerita Warga Tunggu Presiden Jokowi sejak Pagi di Pasar Danga Nagekeo

Regional
Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Regional
Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Regional
Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Regional
8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

Regional
Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Regional
Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Regional
Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Regional
5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

Regional
Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com