Hal yang sama diungkapkan Joni, ia mengaku antusias untuk mengikuti vaksin setelah diberitahukan oleh istrinya. Joni lalu didaftarkan online oleh anaknya dan mendapatkan nomor antrean untuk penyuntikan vaksin.
"Sebenarnya saya sudah lama menunggu ini, kebetulan ada daftar online jadi saya ikut sama istri. Vaksinnya juga gratis,"ujar Joni.
Joni mengaku tak ada persiapan khusus sebelum divaksin. Hanya saja, selama ini dia sering mengkonsumsi buah sebagai asupan vitamin agar memperkuat imun.
"Waktu diskrining tadi juga ditanyakan ada penyakit bawaan atau tidak, alhamdulilah tidak ada. Kemudian ditanya naik tangga capek apa nggak, ya nggak terlalu. Vaksin ini tidak menakutkan,"jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Mirza Susanty mengatakan, saat ini penyuntikan untuk lansia di Kota Palembang telah mencapai 20,8 persen dari kuota vaskin yang berikan pemerintah pusat sebanyak 53.200 untuk lansia.
“Saat ini sudah mencapai 11.096 lansia yang telah mendapat penyuntikan vaksin tahap pertama,targetnya sampai bulan April 2021," jelas Mirza.
Mirza menjelaskan, selama proses vaksinasi lansia berlangsung dirinya belum melihat dilaporkan kejadian pasca imunisasi.
"Saya berharap lansia-lansia yang lain ikut tergugah dan juga masyarakat tidak takut dengan vaksinasi," harapannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.