Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Pembunuh 2 Anaknya lalu Bunuh Diri Pernah Mendatangi Terapis Kejiwaan dan Tinggalkan Wasiat

Kompas.com - 16/03/2021, 20:44 WIB
Asip Agus Hasani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Anggota Polres Blitar belum bisa menyimpulkan alasan S, warga Blitar, membunuh dua anaknya, NF (21) dan SM (9), kemudian gantung diri.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, jika dilihat dari motif ekonomi, S dan kedua anaknya selama ini tidak dapat dikatakan hidup kekurangan.

Baca juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Blitar Akhirnya Terungkap, Ayah Bunuh 2 Anaknya, lalu Gantung Diri

 

Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, setidaknya untuk kebutuhan makan sehari-hari, keluarga S tidak pernah mengalami kesulitan berkat kiriman uang dari anak sulung S yang sudah beberapa tahun bekerja di Timor Leste.

Baca juga: 13 Anggota Perguruan Silat di Blitar Diduga Aniaya Warga dan Jarah Angkringan, Ini Cerita Lengkapnya

Namun, selama proses penyelidikan, polisi menemukan beberapa temuan yaitu dari keterangan seorang saksi yang pernah diminta mengantarkan S kepada seorang terapis kejiwaan.

Dari sana, polisi berusaha menggali informasi dari sang terapis terkait apa saja keluhan yang disampaikan S selama menjalani terapi.

Salah satu curahan hati yang menonjol adalah kerinduan S yang mendalam kepada anak sulungnya yang berada di Timor Leste.

Polisi juga mendapatkan informasi bahwa S sejak beberapa bulan sebelum kejadian mengeluhkan kondisi kesehatannya.

S yang ditinggal mati istrinya ketika anak bungsunya baru berusia sekitar satu tahun itu, juga sempat menyampaikan wasiat lisan kepada kerabat terdekatnya bahwa dia menitipkan NF dan SM jika kelak dirinya meninggal dunia.

Berdasarkan poin-poin informasi tersebut Leonard menyebutkan adanya guncangan kejiwaan yang dialami S.

"Tapi kenapa sampai mendorong dia (S) mengakhiri hidupnya didahului dengan membunuh (kedua) anaknya, ini kita secara scientific belum bisa menjelaskan dengan pasti," ujar Leo kepada Kompas.com, Sabtu (16/3/2021).

Terpisah, Kasat Reskrim AKP Dony Bara'langi mengatakan polisi telah berupaya keras menemukan penjelasan logis terkait yang mendorong S sampai hati membunuh kedua anaknya.

Dony mengatakan bahwa wawancara berulang yang dilakukan polisi terhadap beberapa saksi, termasuk anak sulung S dan seorang terapis kejiwaan, bahkan sampai membuat mereka jengkel.

"Sampai keluar perkataan dari terapis kalau tidak puas dengan penjelasan yang sudah dia berikan, kita disuruh bongkar kuburan S dan tanya langsung saja ke jasadnya," tutur Dony.

Gugurnya tuntutan pasal pembunuhan

Leo, panggilan Leonard, mengatakan polisi telah cukup bukti menetapkan S sebagai pembunuh kedua anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com