TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Meski masa jabatannya hanya 42 hari yang berakhir pada 23 Maret nanti, namun Wakil Bupati Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara menggulirkan sejumlah program untuk masyarakat.
Sebagian besar program tersebut sedang berjalan.
Deni mengatakan, Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya adalah daerah yang memiliki sumber daya alam melimpah, mulai pertanian, perikanan dan kelautan, pertambangan, pariwisata dan lain sebagainya.
Namun di balik melimpah kekayaan itu, masih banyak warganya yang mengalami kekurangan makanan.
"Pekan lalu, kami menemukan satu keluarga yang hanya makan dengan nasi dan garam. Dan tempe serta tahu itu bagi mereka adalah barang mewah. Mirisnya mereka pernah tidak makan selama tiga hari," kata Deni kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Selasa sore.
Deni mendapat temuan blusukan melalui program menginap di rumah warga dan shalat subuh berjamaah.
Dua program itu merupakan salah satu kegiatan unggulan setelah dilantik menjadi wakil bupati untuk 42 hari ke depan.
Baca juga: Temukan Warga Berkerumun di Pasar Kaget, Wakil Bupati Tasikmalaya Mengamuk
Meski demikian, dirinya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Salah satunya adalah program untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya.
"Program-program tersebut sebenarnya sejalan dengan gagasan Pak Presiden Jokowi dan Bu Menteri Sosial Risma yang keduanya sangat konsen terhadap rakyat miskin," ungkapnya.
Deni pun telah menyosialisasikan dan meminta para pejabat Kabupaten Tasikmalaya harus memiliki anak asuh, terutama dari kalangan rakyat miskin.
Seperti yang sudah dilakukannya selama ini dengan mengangkat anak-anak dari keluarga kurang beruntung menjadi anak angkat.
Mereka "terjaring" dari hasil blusukan menginap di rumah warga dan shalat subuh berjamaah.
"Saya juga sudah meminta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas instansi harus memiliki sejumlah desa binaan. Hal itu agar desa mampu meningkatkan ekonomi wilayahnya yang tentu berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga fenomena masyarakat yang kekurangan makanan tidak terulang lagi," tambahnya.
Deni pun sudah menginstruksikan setiap pemerintah desa harus menyisihkan sebagian dananya untuk masyarakat miskin.