KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Dance Yulian Flassy menekankan, untuk membangun Papua salah satu caranya adalah dengan bekerja di luar kebiasaan.
Ia mengibaratkan, seseorang pejabat harus menjadi "orang gila" bila ingin sukses membangun Papua.
"Kita harus gila untuk bangun Papua, tidak bisa kerja santai-santai," kata Dance, Selasa (16/3/2021).
Hari ini, Dance sudah mulai berkantor di ruang Sekda Papua dan menjalankan tugasnya.
Sebelumnya, sempat terjadi polemik dualisme terkait jabatannya.
Polemik berakhir setelah dilakukannya serah terima jabatan dari Doren Wakerkwa sebagai penjabat definitif kepada Dance Yulian Flassy, di Jayapura, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Polemik Dualisme Jabatan di Pemprov Papua Berakhir, Dance Yulian Flassy Mulai Bekerja sebagai Sekda
Ia menegaskan hal tersebut sudah selesai dan sudah tidak ada lagi hambatan untuk dirinya dan seluruh pimpinan OPD untuk menjalankan tugas sesuai tugas pokok masing-masing.
"Sekarang tidak ada polemik, kami aman, kami bukan kerja untuk diri sendiri, kami bekerja untuk rakyat," kata dia.
Hari ini, Dance sudah mulai mulai rapat dengan Dinas Sosial Dukcapil dan Pemberdayaan Anak, Inspektorat, Bappeda dan BPKAD terkait BPJS Kesehatan.
Dance menyebut, selama ia bertugas menjadi Sekda Papua, ia akan mengutamakan koordinasi untuk mengatasi berbagai macam persolan di Papua.
Menurut dia, seluruh masalah yang ada hanya bisa diselesaikan bila ada komunikasi antara pihak-pihak yang terkait.
"Saya sudah sampaikan dalam sambutan saya saat Sertijab bahwa koordinasi ini penting, strong coordination, itu yang kita lakukan. Istilah saya kalau ada selang yang tersumbat, kita buat bagaimana supaya air itu lancar, tidak ada seusatu yang tidak selesai kalau kita komunikasikan," kata dia.
Sebelum Dance Yulian Flassy resmi menjalankan tugas, jabatan Sekda definitif di Lingkungan Pemprov Papua dipegang oleh Herry Dosinaen pada 7 April 2020.