KOMPAS.com - ARR bocah 14 tahun warga Desa Lambangan Lecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur tewas dibunuh pada Jumat (5/3/2021).
Ia dibunuh oleh dua tetangganya, Muhammad Hanafi (26) dan Muhammad Bayuu Krisna (21). Pembunuhan dilakukan karena ARR mengunggah status foto cip game online senilai Rp 7 juta.
Dua pelaku yang mengetahui status tersebut, berniat menguasai ponsel milik korban yang mereka duga berisi cip game online senilai Rp 7 juta.
Padahal ternyata, ARR tidak benar-benar memiliki cip game online senilai Rp 7 juta seperti yang ia unggah di statusnya.
Menurit Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji, selain ingin menguasai ponsel milik korban yang dikira berisi cip game online Rp 7 juta, para pelaku juga ingin menguasai motor milik korban.
Baca juga: Diduga Pasang Status Punya Cip Game Rp 7 Juta, Siswa SMP Dibunuh Tetangga, Ini Faktanya
Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan awalnya kedua pelaku hendak meracun ARR.
Bocah yang duduk di bangku SMP tersebut diajal untuk nongkrong dan ngopi bersama pada Kamis (4/3/2021).
Saat itu pelaku mencampur minuman ringan ARR dengan racun. Namun ARR selamat karena ia tak meminum minuman campur racun tersebut.
Baca juga: Siswa SMP Dibunuh di Dalam Mobil Setelah Percobaan Racun di Minuman Gagal, Ini Kronologinya
Percobaan pembunuhan kembali dilakukan oleh kedua pelaku.
Pada Jumat (5/3/2021), para pelaku mengajak ARR untuk ngopi di Tulangan. Mereka pyn janjian dan bertemy di perempatan Pilang, Wonoayu.
ARR kemudian menitipkan motornya di tempat penitipan motor. Ia kemudian ikut pelaku dengan menaiki mobil Gran Max sewaan.
Di tengah jalan, mobil berhenti dengan alasan ban bocor. Dan di saat itu, kedua pelaku melakukan aksinya membunuh ARR.
Leher bocah 14 tahun tersebut dijerat dengan sarung hingga tewas. Lalu mayat ARR di buang ke parit.
Baca juga: Siswa SMP Dibunuh 2 Tetangganya dengan Sarung karena Diduga Miliki Cip Game Rp 7 Juta
Ironisnya, salah satu pelaku sempat menginjak mayat ARR yang ada di parit agar tenggelam dan tidak terlihat di permukaan.
Mayat ARR kemudian ditemukan oleh warga mengambang di salah satu parit di Dusun Karang Ploso.