MEDAN, KOMPAS.com - Sumatera Utara memiliki salah satu komoditas perkebunan yang sangat khas, yaitu andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC).
Disebut khas karena tumbuh di sekitar danau terbesar di Indonesia, Danau Toba. Rempah-rempah dengan rasa pedas dan getir itu kini menembus pasar ekspor ke Jerman.
Dalam hal ekspor tersebut, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan telah memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah bernama andaliman ke Jerman untuk pertama kalinya.
Pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai persyaratan negara tujuan.
Baca juga: Cerita Wagub Sumut Mengunjungi Danau di Atas Danau Toba
Jumlahnya tak tanggung, sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT. Nilainya mencapai Rp 431 juta.
"Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya yang diterima Senin (15/3/2021).
Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan komoditas perkebunan yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas.
Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.
Baca juga: Festival Mardoton Ajak Nelayan Tradisional Lestarikan Ekosistem Danau Toba
Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gerakan tiga kali lipat ekspor (gratieks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus Karantina Pertanian Belawan.
"Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan 'karpet merah' kami siapkan," ujarnya.