Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Seorang Anak Dirantai di Dapur, Orangtua Sebut Ingin Beri Efek Jera

Kompas.com - 15/03/2021, 20:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com – Ketika hendak membuang sampah, seorang tetangga AA (30) dan WM (25) mendengar suara rintihan tangis dari rumah keluarga itu.

Dia langsung menelusurinya.

Ketika menemukan sumber suara, si tetangga terkejut. Di dapur itu, terdapat anak AA dan WM.

Bocah berusia 7 tahun tersebut tak berdaya. Rantai mengikat kakinya.

Rantai itu dikunci dengan gembok yang terpasang di rak besi dapur rumahnya.

"Mengetahui hal tersebut, saksi langsung melaporkan ke pihak desa kemudian langsung kami tindaklanjuti," ujar Kepala Desa Kalimanah Kulon Nur Cahyadi, Senin (15/3/2021).

Peristiwa memilukan yang terjadi di Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah, ini diketahui pada Sabtu (13/3/2021).

Untuk menolongnya, pihak desa bersama warga membobol ruangan dapur.

Baca juga: Tragis, Bocah 7 Tahun di Purbalingga Disekap dan Dirantai Kakinya Selama 3 Hari oleh Orangtua Kandung

Suka main bola ketika orangtua bekerja

Ilustrasi bolaFreepik Ilustrasi bola

Kedua orangtuanya lalu dipanggil oleh Cahyadi ke kantor desa untuk dimintai keterangan.

"Orangtua korban mengaku melakukan hal tersebut untuk memberi efek jera karena kesal dengan kenakalan anaknya," ucap Cahyadi.

Dari penuturan AA dan WM, anak tersebut dirantai karena sering main bola ketika mereka bekerja.

"Jadi biar anaknya tidak main saat bapak ibunya bekerja di pasar, akhirnya dirantai. Biar tenang pas ninggal anaknya di rumah sendirian. Nanti setelah pulang dilepas lagi rantainya," ujarnya.

Kata Cahyadi, keluarga yang telah tinggal di desanya sejak 2016 ini termasuk dalam kelompok ekonomi rentan.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, AA dan WM berjualan ikan di Pasar Kota Purbalingga.

Cahyadi menyampaikan meskipun merantai anaknya, AA dan WM menyediakan makanan dan minuman bagi putranya di dapur rumah.

Baca juga: Tak Hanya Dirantai, Bocah 7 Tahun Ini Juga Ditinggal Sendirian Saat Orangtua Jualan di Pasar

 

Bikin geram warga, akhirnya diusir dari kampung

Ilustrasi emosishutterstock Ilustrasi emosi

Perbuatan AA dan WM itu membuat warga geram.

“Namun mereka selalu bilang kepada warga untuk tidak perlu ikut campur,” ujar Cahyadi.

Akibatnya, warga mengusir AA dan WM dari rumahnya.

Cahyadi berujar pihaknya sedang mengupayakan mediasi antara keluarga ini dengan warga.

"Kami sedang berupaya untuk mediasi dengan seluruh warga untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja sehingga tidak perlu ada penolakan, mengingat istrinya juga sedang hamil tiga bulan," tuturnya.

Kepala Polres Purbalingga AKBP Fannky Ani Sugiharto berpesan kepada warga agar jernih menyikapi situasi.

"Dengan kejadian ini kita harus bisa berpikir positif dan bijak menyikapi sesuatu hal yang terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Sekap dan Rantai Kaki Anaknya, Pasutri di Purbalingga Diusir Warga

 

Tidak ditemukan tindak kekerasan

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi

Kasus ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga.

Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan unsur tindak kekerasan terhadap bocah 7 tahun itu.

"Kejadian tersebut terjadi tiga kali dalam waktu yang berbeda dan tidak dilakukan selama 1x24 jam atau lebih secara terus menerus. Itu dilakukan pada waktu tertentu saat ditinggal orangtuanya bekerja di pasar," papar Fannky.

Meskipun begitu, Fankky menegaskan bahwa perbuatan itu tidak dibenarkan.

Baca juga: Kisah Risalianus, Ayah Ibunya Lumpuh, Sepulang Sekolah Dia Berkebun untuk Hidupi Keluarga

"Perlu kami jelaskan bahwa terkait hal tersebut sudah dilakukan pemeriksaan. Ini merupakan tindakan yang tidak dibenarkan yaitu mengikat anak dengan rantai saat ditinggal pergi," terangnya.

Dari keterangan yang dihimpun, polisi menyatakan tidak ada unsur kekerasan yang dilakukan AA dan WM terhadap buah hatinya.

Fankky mengatakan kemungkinan polisi hanya akan mengambil langkah pembinaan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com