BORONG, KOMPAS.com - Siswa dan siswi kelas III Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kota Komba mengikuti simulasi ujian atau try out di bawah terpal di puncak Bukit Wokonggoro, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (15/3/2021).
Dalam ujian try out berbasis komputer itu, mereka menggunakan laptop, ponsel, dan komputer. Ujian digelar di puncak bukit tersebut karena bisa mendapat jaringan internet 4G yang stabil di daerah itu.
Sinyal 4G dari base transceiver station (BTS) dari Kabupaten Ngada bisa ditangkap di Puncak Bukit Wokonggoro. Guru dan siswa kesulitan mengakses internet di sekolah.
Sehingga sekolah terpaksa mencari wilayah yang bisa mendapat sinyal internet, yakni puncak bukit Wokonggoro yang berjarak sekitar 500 meter.
Di puncak itu, sebanyak 47 siswa dan siswi SMPN 4 Kota Komba mengikuti ujian menggunakan ponsel.
Kepala SMPN 4 Kota Komba Fidelis Ambon mengatakan, mereka mengikuti ujian di bawah tenda darurat berukuran 6 x 9 meter. Tenda itu memiliki tiang kayu yang dibangun para guru.
Saat dilangsungkan try out dengan dua shift, ada dua komputer yang digunakan. Sementara sebagian siswa dan siswi memakai ponsel.
"Semua ini dilakukan demi melaksanakan ujian try out (uji coba) di sekolah kami. Pelaksanaan hari pertama ujian berlancar lancar. Di lokasi sekolah tidak bisa menangkap jaringan telekomunikasi," kata Fidelis saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Fidelis menjelaskan, guru mengangkat meja dan kursi dari sekolah ke Puncak Wokonggoro dengan berjalan kaki sejauh 500 meter.
Salah satu guru SMPN 4 Kota Komba, Yasinta Bhaso mengatakan, siswa dan siswi kelas III dan guru berjalan kaki dari sekolah menuju puncak Bukit Wokonggoro demi mengikuti ujian berbasis komputer itu.
Siswa dan siswi memakai seragam sekolah saat try out di hari pertama.
"Satu minggu lalu, guru memasang tenda darurat dengan terpal berwarna ungu serta beberapa tiang kayu agar saat melaksanakan ujian try out tidak terkena panas matahari di bukit tersebut. Ini upaya dan perjuangan lembaga pendidikan ini agar bisa melaksanakan ujian try out berbasis internet. Beberapa waktu lalu guru mencoba berselancar di bukit itu dengan laptop untuk mencoba jaringan internet yang berada di bukit tersebut," jelasnya.
"Walaupun kesulitan jaringan internet, sekolah kami berupaya keras dengan melaksanakannya di puncak bukit. Intinya kami berjuang keras mencari lokasi sinyal," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gunung Tobias Dima mengatakan, jaringan listrik ke desanya dan Desa Persiapan Gunung Mute belum tersambung.
Warga memakai generator dan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik untuk menyalakan lampu dan mengecas ponsel atau laptop.
Ada beberapa warga desa yang memasang lampu super ekstra hemat energi (sehen) dengan tenaga surya untuk kebutuhan penerangan di rumah masing-masing.
Baca juga: Korban Cabut Laporan, Polisi Tetap Kejar Pesilat yang Terlibat Pemukulan dan Penjarahan
"Di desa itu ada Puskesmas Pembantu (Pustu) dan lembaga pendidikan sekolah dasar dan juga Kapela Gereja Katolik, semua itu sesungguhnya membutuhkan penerangan listrik, tapi hingga saat ini jaringan listrik belum tersambung," kata Dima saat dihubungi, Senin.
Menurut Dima, jaringan internet hanya menjangkau beberapa titik di desa tersebut.
"Kalau jaringan internet dengan jaringan Indosat, tapi belum menjangkau seluruh desa," jelasnya.
Dima menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Gunung sedang dibangun untuk mengatasi kesulitan penerangan.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur Belasius Teto mengatakan, penyelenggaraan try out untuk SMP menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Teto belum menerima laporan ada sekolah yang tidak menggelar try out berbasis komputer tersebut.
Teto juga menanggapi sekolah yang menggelar try out di puncak bukit. Menurutnya, hal itu merupakan risiko penyelenggaraan ujian berbasis komputer.
"Beberapa sekolah melaksanakan ujian try out yang ada jaringan sinyal di gunung dan beberapa tempat lainnya di luar gedung sekolah. Ini risiko pelaksanaan ujian berbasis komputer," jelasnya.
Baca juga: Positif Covid-19, Wagub NTB: Keadaan Saya Baik-baik Saja dengan Kategori Tanpa Gejala
Teto mengharapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat memberi bantuan internet bagi sekolah di pedalaman Manggarai Timur.
Wokonggoro merupakan sebuah gunung kecil di wilayah Desa Gunung. Letaknya berada di bagian Timur dari desa tersebut.
Warga setempat memberi nama gunung kecil itu Golo Wokonggoro. Bagi masyarakat Manggarai, golo berarti gunung atau bukit.
Di puncak gunung terdapat sebuah lahan yang rata dan biasa digunakan warga menelepon dan berselancar di internet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.