Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Bali Arabica, Cita-cita Jadi PNS Tak Kesampaian, Kini Punya Usaha Beromzet Rp 1 M Per Tahun

Kompas.com - 15/03/2021, 17:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - I Komang Sukarsana (36) dulu bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, kesempatan itu tak kunjung datang.

Setelah lulus kuliah, ia mengaku di bawah tekanan karena label sarjana pengangguran yang melekat di masyarakat desa.

Menurutnya, kesuksesan di dunia kampus dan beberapa organisasi kepemudaan sewaktu kuliah tidak berbanding lurus dengan kenyataan.

"Susah mencari kerja apalagi anak sebagai anak petani yang memiliki tingkat pergaulan terbatas," katanya saat dihubungi, Senin (15/3/2021).

Lulus kuliah dari Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja pada 2007, Sukarsana memutuskan menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kintamani.

Sukarsana mengabdi sebagai tenaga honorer tanpa adanya harapan menjadi PNS. Ia bertahan dengan pendapatan rendah.

Setelah lima tahun mengabdi, ia memutuskan meninggalkan desa dan mengadu nasib ke Ubud, Kabupaten Gianyar.

Sukarsana mulai belajar dan mencari peluang bisnis, mulai dari menawarkan sayuran hingga membuka warung makan bernama Mujair Kintamani (MK).

Baca juga: Positif Covid-19, Wagub NTB: Keadaan Saya Baik-baik Saja dengan Kategori Tanpa Gejala

Mendengar pembicaraan turis asing

Saat membuka warung makan, nasib Sukarsana mulai berubah. Di warung itu, ia mendengar seorang turis asing sedang mencari kopi Kintamani.

Ia memberanikan diri menyapa dan berbincang tentang kopi. Turis asing itu lalu mengajak Sukarsana menjadi pengontrol kualitas kopi Kintamani yang dijual ke Australia.

Pekerjaannya sehari-hari mengajarkan bagaimana membuat bibit, budidaya kopi, mengolah kopi sesuai standar ekspor, dan mendampingi petani menjalankan program yang dikembangkan perusahaan.

Ternyata, kopi dari petani yang didampinginya mendapat penghargaan terbaik ketiga dalam kontes kopi spesialti Indonesia di Hotel Stones, Kuta, Bali.

Lahir dan besar di Kintamani membuatnya tahu seluk beluk kopi dari kampung halamannya itu. Sukarsana lalu bertekad membuat kopi dari daerahnya bisa bermanfaat bagi petani.

Menurutnya, kopi Kintamani Bali mampu bersaing di kancah internasional. Namun, faktanya kopi jenis ini masih banyak diperjualbelikan dengan sistem ijon.

Sistem itu membuat keuntungan dari penjualan kopi hanya bisa dinikmati tengkulak dan pengusaha pendatang, bukan warga lokal Kintamani.

"Para petani kopi tetap mengeluh dengan harga jual kopi yang rendah dan selalu ditekan oleh pembeli," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com