Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Rp 177 Juta, Ini Akhir Kisah Uang Simpanan Kakek Tunarungu, Hendak Dibuatkan Rumah Baru

Kompas.com - 15/03/2021, 15:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Uang kakek tunarungu di Payakumbuh, Sumatera Barat bernama Payuri (81) alias Biok telah selesai dihitung.

Total uang kakek Biok yang dikumpulkan dalam 9 karung berjumlah Rp 177.600.000 (seratus tujuh puluh tujuh juta enam ratus ribu) atau hampir mencapai Rp 200 juta.

Bagaimana akhir cerita uang-uang yang dikumpulkan Biok sejak tahun 1990-an tersebut?

Baca juga: Viral Simpan 9 Karung Uang, Pak Biok Kini Tak Lagi Ketakutan Dirampok, Uang Aman di Bank

Disimpan di bank

Ilustrasi bankThinkstockphotos.com Ilustrasi bank
Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyyeti menyebut, 9 karung uang ratusan juta itu kini telah disimpan di bank.

Biok yang pernah dirampok dan hampir kehilangan nyawa, kini tak perlu lagi khawatir atas keselamatannya.

"Total uang Pak Biok ada 9 karung berjumlah Rp 177.600.000 dan sekarang sudah ditabung di bank. Beliau tidak lagi takut kecurian," tutur Musleniyetti, Jumat (13/2/2021).

Sebelumnya, lantaran hanya disimpan dalam karung-karung, Biok menjadi ketakutan dan cemas. Dia bahkan sempat memasang empat gembok di rumahnya.

Baca juga: Uang Kakek Tunarungu yang Disimpan di Karung Sebanyak Rp 177,6 Juta

 

Ilustrasi rumah.Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ilustrasi rumah.
Dibangunkan rumah

Hasil jerih payah Biok itu akan dipergunakan untuk membangun rumah baru baginya.

Hal itu disebut menjadi kesepakatan pihak keluarga Biok.

"Hasil kesepakan dengan keluarga, uang Pak Biok itu dibuatkan rumah baru sebagai tempat tinggalnya," kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti.

Kini, Pak Biok pun telah memiliki kasur, selimut hingga tikar baru dari hasil membantu mencuci piring di pesta-pesta pernikahan.

"Sekarang Pak Biok sudah dibelikan kasur, selimut dan tikar baru. Untuk rumah baru segera dibangun," kata Musleniyetti.

Baca juga: Kakek Tunarungu Kumpulkan Rp 174 Juta dalam 9 Karung Sejak 1990, Ada 1 Karung Uang yang Sudah Tak Berlaku

Dikumpulkan sejak 30-an tahun lalu

Ilustrasi uang, menabung. SHUTTERSTOCK Ilustrasi uang, menabung.
Musleniyetti memperkirakan bahwa uang tersebut sudah dikumpulkan sejak sekitar tiga puluhan tahun lalu.

Sebab ditemukan pula uang-uang yang sudah tidak laku.

"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an, karena ada uang lama era tahun itu," ujarnya.

Salah satu keluarga Biok, Anton, menyebut uang tersebut bukanlah hasil mengemis.

Dikutip dari Antara, Anton menegaskan bahwa Biok mengumpulkan uang dari hasil kerjanya mencuci piring di tempat-tempat pernikahan.

Bahkan Anton yakin bahwa sudah banyak orang yang mengenal Biok karena sering membantu di acara pernikahan.

"Biasanya ia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin orang Payakumbuh pasti melihat dan mengenal Biok. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis karena ia sering bekerja sebagai pencuci piring, meskipun kadang juga ada dikasih oleh orang tanpa ia minta," kata Anton dikutip dari Antara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Aprillia Ika), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com