Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan di Tengah Pandemi, Ciprut Craft Banting Setir Ganti Produksi "Plushie" Jadi Masker

Kompas.com - 15/03/2021, 13:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Memilih jenis usahan dengan pasar tersegmentasi (segmented market) membuat Siti Nuraisyah (Ayis) harus jeli melihat tren di masyarakat.

Usaha UMKM dengan merek Ciprut Craft yang dijalani Ayis sejak 2012 lalu ini memang sangat tersegmentasi.

Setiap produk boneka plushie hanya dibuat satu untuk satu desain. Dan ini membuat plushie Ciprut Craft menjadi barang koleksi.

Namun, hantaman pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu membuat penjualan produk boneka plushie Ciprut Craft menjadi tersendat.

"Ya harus putar otak, supaya usaha tetap jalan, tetapi tanpa menghilangkan trade mark Ciprut Craft," kata Ayis di workshop-nya, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Tips Memulai Bisnis dari Owner Ciprut Craft: Mulai Saja, Jangan Kebanyakan Mikir...

Memanfaatkan tumpukan kain untuk bahan baku boneka

Tumpukan kain, mesin jahit dan sejumlah bahan baku yang sudah dibeli sebelumnya harus dimanfaatkan, agar uang tetap berputar.

Selain itu, imbauan pemerintah selama masa pandemi pun "mengusik" kekreatifan Ayis, khususnya penggunaan masker bagi anak-anak.

Ayis berkaca dari dua anaknya yang masih berusia dibawah 5 tahun.

"Kalau disuruh pakai masker, nggak pernah mau. Mungkin karena warna dan motifnya tidak menarik bagi mereka," kata Ayis.

Dengan memanfaatkan bahan baku yang sudah ada, Ayis pun berkreasi membuat masker. Motif dan coraknya tetap berpijak pada kekhasan Ciprut Craft.

Baca juga: Cerita Warga Kulon Progo Bertahan di Tengah Pandemi berkat Ternak Jangkrik

Produksi masker anak hingga dewasa

"Sambil belajar, produksi masker tiga layer. Ukurannya mulai dari anak-anak sampai orang dewasa," kata Ayis.

Untuk motif, Ayis menggunakan kain printing dengan desain yang dia gambar sendiri.

Menurut Ayis, sejak Maret 2020 hingga Maret 2021, lebih dari 10.000 helai masker telah terjual.

"Ada juga yang jadi souvenir buat pernikahan. Selain jual satuan, masker juga di-bundling dengan beberapa produk Ciprut Craft yang lain," kata Ayis.

Baca juga: Omzet Turun Separuh, Jasa Sewa Mainan Anak Masih Bertahan di Tengah Pandemi

 

Gunakan marketplace dan pemasaran online

Peminat masker produksi Ciprut Craft ini ternyata cukup banyak.

"Kebanyakan yang beli dari luar Lampung via marketplace dan pesan langsung melalui WhatsApp," kata Ayis.

Menurut Ayis, produksi masker ini sangat membantu perekonomian, bukan hanya bagi dirinya tetapi juga tetangga sekitar rumah.

"Selama produksi masker, ada tiga orang yang bantuin," kata Ayis.

Selain itu, untuk pengiriman pesanan di Bandar Lampung yang menggunakan jasa ojek online, Ayis juga mengalokasikan masker secara gratis.

"Kami kasih dua pieces buat abang Gojek, mungkin sampai sekarang sudah 800 masker yang kami kasih gratis," kata Ayis.

Baca juga: Cerita Perajin Gerabah Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Tanpa Bantuan Pemerintah

Bikin tempat tisu 3 in 1

Tak hanya masker, produk lain yang juga diminati konsumen adalah tissue cover 3 in 1.

Tempat tisu ini bisa menampung tissue basah, tissue kering dan hand sanitizer jadi satu tempat.

"Ini memudahkan untuk membawa barang wajib di masa pandemi, itu juga lumayan banyak peminatnya," kata Ayis.

Baca juga: Kisah Edi Bertahan di Masa Pandemi, dari Juragan Furnitur Jadi Penjual Ketan Bakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com