LAMPUNG, KOMPAS.com - Usaha UMKM di bidang kerajinan atau crafting berupa boneka plushie yang dijalani Ciprut Craft sejak 2012 tidak lepas dari berbagai tantangan.
Konsistensi dan kejelian melihat peluang di pasar menjadi kekuatan untuk tetap bertahan hingga bisnisnya berusia tahunan, bahkan saat masa pandemi melanda seperti saat ini.
Pemilik Ciprut Craft, Siti Nuraisyah (Ayis) memberikan sejumlah tips terkait usaha UMKM yang dijalani bersama suaminya, Mohamad Reza tersebut.
Ia yang bermula dari pekerja di perusahaan makanan ringan sebagai quality control, kini sudah 9 tahun menggarap UMKM bidang kerajinan, produk boneka plushie, yang dibuat terbatas. Hingga jadi collector item.
Yuk intip tips mereka.
Baca juga: Buka Bisnis Nail Art Layanan Door to Door Saat Pandemi, Mona Tirta Bisa Balik Modal 4 Bulan
Pertama, bagaimana memulai usaha atau mencari peluang.
"Caranya memulainya ya mulai saja. Jangan kebanyakan mikir. Mulai dengan sesuatu yang kamu kuasai atau disenangi," kata Ayis, Rabu (10/3/2021) di Bandar Lampung.
Hal ini berkaca dari Ciprut Craft yang dimulainya karena menyukai rajut merajut (crafting) dan jahit menjahit.
"Sudah mulai nih, terus cari modal dan ngembangin usahanya bagaimana?" kata Ayis.
"Karena itu, harus ada produknya dahulu. Bagaimana kualitasnya, peluangnya," kata Ayis.
Jika sudah berjalan, untuk menambah modal bisa dikembangkan dan memanfaatkan KUR atau program pemerintah lainnya.
"CSR BUMN seperti rumah kreatif, sudah ada di banyak daerah. Penting juga dekatin dinas terkait, misal UMKM dan koperindag, banyak info dan bantuan dari sana," kata Ayis.
Baca juga: Cerita Supriyanto Memulai Bisnis Minuman Kekinian, Baru Setahun Omzetnya Rp 60 Juta Per Bulan (3)
Ayis menambahkan, pelaku usaha sepertinya harus jeli melihat peluang serta kebutuhan pasar.
"Harus jeli melihat kebutuhan pasar. Kalau ikut di marketplace, biasanya tiap tahun mereka mengeluarkan insight produk bulanan atau tahunan yang lagi laku," kata Ayis.