LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Ruth Seran, wanita kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan pelajaran lima bahasa kepada anak-anak di pesisir Pantai Ekas, Lombok Timur.
Selain beragam bahasa asing, Ruth juga mengajarkan toleransi kepada anak-anak di pesisir Pantai Ekas.
Seran punya cerita menarik tentang toleransi selama mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak di Pantai Ekas. Suatu hari, anak-anak tersebut pernah memintanya mengajar mengaji.
Permintaan itu disampaikan anak-anak karena merasa dekat dengan Seran.
“Pernah anak-anak ini meminta saya untuk mengajar mengaji, karena anak-anak kan, jadi dia belum tau saya seorang Kristen, kenapa tidak kakak saja yang mengajar ngaji?, tanya adek-adek ini,” kata Seran sambil tersenyum saat ditemui Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: Melihat Candi Ngetos, Tempat Penghormatan Raja Hayam Wuruk di Kaki Gunung Wilis
Seran dan suaminya yang merupakan warga negara Italia, Massimo Otto, adalah pemilik salah satu restoran di Pantai Ekas.
Seran mendedikasikan dirinya mengajar anak-anak di Pantai Ekas yang mau belajar bahasa asing.
Seran menceritakan, anak-anak di Pantai Ekas terkadang terlalu asyik bermain dan belajar di bawah pohon tersebut. Tak jarang, mereka bermain hingga waktu mengaji datang.
Seran selalu mengingatkan mereka untuk tetap pergi mengaji. Tak jarang, Seran mengambil mainan yang sedang dimainkan anak-anak tersebut.
“Kalau sudah belajar sambil bermain itu di sini, kadang-kadang mereka mau lagi bermain, jadi saya tetap menyuruh mereka pergi mengaji dan menghentikan permainan yang ada seperti permainan menyusun puzzle,” kata Seran.