Asep menuturkan, klaster itu bermula ketika ada guru yang mengalami batuk, pilek, dan demam.
Tetapi, guru tersebut tetap memaksakan ke sekolah.
Ternyata guru yang mengalami batuk pilek itu positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat dilakukan.
Hasilnya, 20 orang di lingkungan sekolah itu ternyata juga positif Covid-19.
"Orang yang terpapar terus menyebar ke guru lainnya, pegawai TU sampai kepala sekolah di sana. Satu sekolah itu terpapar 20 orang hasil tes swab," kata Asep.
Baca juga: Polisi Temukan Sandal Jepit di Lokasi 7 Makam Pasien Covid-19 yang Dibongkar
Asep menjelaskan, siswa yang terpapar kemungkinan berkontak erat dengan guru-guru di sekolah untuk menyerahkan tugas praktikum.
"Karena ini kan sekolah kejuruan, yang memang ada praktik. Itu kan tidak bisa di-e-mail. Tapi, kami masih belum berani berspekulasi apakah sudah tatap muka atau belum, karena siswa hanya dua yang terpapar," kata dia.
Baca juga: Pimpinan Kelompok Ajaran Hakekok dan Ritual Mandi Telanjang Bersama Nyatakan Ingin Tobat