PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta masyarakat tidak ke Malaysia untuk keperluan dan dengan cara apa pun.
Menurut dia, angka keterjangkitan virus corona atau Covid-19 di Malaysia masih tinggi.
"Jangan ke Malaysia untuk keperluan apa pun dan dengan cara apa pun. Angka keterjangkitan Covid-19 di Malaysia diperkirakan masih tinggi bahkan bisa jadi semakin tinggi," kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Malaysia Deportasi 108 Pekerja Migran Indonesia, 69 Positif Covid-19
Sutarmidji berharap, pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan secara resmi atau pulang melalui jalan tikus harus menjalani isolasi ketat.
"Jika ada PMI yg dipulangkan secara resmi atau pulang dari jalan tikus, pastikan yang bersangkutan menjalani isolasi yang ketat," ucap Sutarmidji.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menambahkan, seluruh pihak terkait harus bersinergi untuk menjaga pintu perbatasan agar tidak menjadi tempat masuknya virus corona.
"Kalau kita tidak hati-hati terhadap penangnan PMI ini, percuma kita jaga bandara dan pelabuhan. Ternyata PLBN itu pintu masuk yang membahayakan," ujar Harisson.
Baca juga: TNI Kejar Penyelundup Narkoba di Perbatasan, Lepas Tembakan Peringatan, Pelaku Kabur ke Malaysia
Yang dikhawatirkan lagi, terang Harisson, masih ada jalur tikus yang tidak terkontrol petugas.
"Jalur tikus adalag jalur keluar masuk yang mungkin tidak terkontrol, orang keluar masuk dengan leluasa dari jalur tikus membawa Covid-19 dari Malaysia," ucap Harisson.
Diberitakan, sebanyak 108 pekerja migran Indonesia dideportasi Pemerintah Negera Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (11/3/2021) kemarin.
Saat dilakukan pemeriksaan dengan swab polymerase chain reaction (PCR), sebanyak 69 orang di antaranya positif Covid-19.
"Kamis kemarin, Malaysia mendeportasi pekerja migran. Kami langsung lakukan swab, dan ada 69 orang positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson kepada wartawan, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Muncul Awan Panas Guguran di Gunung Merapi, Jarak Luncur 1.000 Meter
Menurut Harisson, dari 69 orang tersebut, ada 46 orang berasal dari Kalbar dan 23 orang dari luar Kalbar.
"Mereka yang positif ini memiliki viral load tinggi. Bahkan ada yang mencapai 243 juta viral load. Hal ini tentu memiliki risiko penularan sangat tinggi," ujar Harisson.
Harisson memastikan, saat ini, 23 deportan asal luar Kalbar yang sebelumnya diinapkan di shelter penampungan milik Dinas Sosial Kalbar, kini telah dipindahkan ke Upelkes Dinkes Kalbar untuk menjalani perawatan dan isolasi.
Sementara 46 deportan asal Kalbar yang telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing diminta untuk melakukan isolasi dan karantina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.