Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.
Proses untuk membangun BKB ini sendiri memakan waktu kurang lebih 17 tahun.
Keraton ini ditempati secara resmi pada Senin, 21 Februari 1797.
Baca juga: Menikmati Nasi Minyak, Makanan Khas Palembang yang Dulu Disantap Keluarga Sultan
Bangunan itu awalnya difungsikan sebagai keraton Kesultanan Palembang Darussalam. Namun, pada tahun 1821, satu-satunya benteng di Indonesia yang dibangun oleh kaum pribumi itu dikuasai tentara kolonial Hindia Belanda.
Belanda menyebut Kuto Besak sebagai Nieuwe keraton alias keraton baru.
Kini, BKB ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya.
Baca juga: Mengenal 9 Jenis Pempek Palembang, Bukan Cuma Kapal Selam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.