Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Orang Rimba Tolak Tawaran Mensos Risma yang Akan Bangunkan Rumah, Ada Hubungannya dengan Dewa

Kompas.com - 14/03/2021, 12:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Orang Rimba di Jambi.

Dalam kunjungan dan dialognya, Risma sempat menawarkan bantuan rumah permanen bagi Orang Rimba.

Tetapi tawaran Mensos Risma langsung ditolak oleh para Orang Rimba. Apa alasannya?

Baca juga: Mensos Risma Sahkan 3.000 Orang Rimba Jadi WNI, Sempat Tawarkan Rumah tapi Ditolak

Ada hubungannya dengan dewa

Praktik social distance ternyata sudah lama dilakukan oleh masyarakat adat Orang Rimba - Praktik social distance ternyata sudah lama dilakukan oleh masyarakat adat Orang Rimba
Pimpinan Orang Rimba Terap, Tumenggung Ngalembo mengatakan, dalam kepercayaan Orang Rimba, mereka tak mengenal rumah beratap serta berdinding.

Sebab, menurut kepercayaan mereka, para dewa tak bisa berinteraksi dengan Orang Rimba jika tinggal di rumah permanen.

"Dari nenek moyang kami, kalau bangun rumah tergantung dengan dewa. Kami tidak mau kalau orang luar yang buat rumah kami," tutur Ngalembo.

Ia pun menjelaskan mengapa berinteraksi dengan dewa penting bagi Orang Rimba.

"Karena kalau rumah kami ada atap dan dinding, dewa kami tidak bisa masuk dan anak-anak bisa sakit," lanjut Ngalembo.

Baca juga: Tak Hanya Minta Kompensasi Rp 150 Juta untuk Robohkan Tembok, Pemilik Tanah Juga Menginginkan Permintaan Maaf, Ini Sebabnya

 

Ilustrasi berkebunPexels Ilustrasi berkebun
Hidup semi nomaden dan lebih memerlukan lahan bercocok tanam

Ngalembo menuturkan, saat ini kelompok Orang Rimba hidup secara semi nomaden.

Bahkan ada saat-saat di mana mereka sama sekali tak kembali ke rumah, yakni saat tradisi melangun.

Tradisi ini dilakukan ketika ada keluarganya yang meninggal dunia.

Orang Rimba akan pergi, beberapa di antara mereka bahkan tak kembali ke rumah untuk meninggalkan duka.

Sehingga mereka belum membutuhkan rumah permanen.

"Kami belum butuh rumah permanen," kata dia.

Orang Rimba saat ini, justru lebih memerlukan lahan untuk bercocok tanam dan berkebun.

"Kami butuh lahan untuk bercocok tanam dan nanti kalau sudah ada kebun pasti kami menetap," ujar Ngalembo.

Baca juga: Misteri Hilangnya 7 Jenazah Pasien Covid-19 dari Makam yang Terbongkar, Kesaksian Warga hingga Barang Bukti Sandal Jepit

Orang Rimba kini punya KTP

Ilustrasi KTPShutterstock.com Ilustrasi KTP
Dalam kunjungannya, Mensos Risma memberikan sejumlah bantuan bagi Orang Rimba.

Bantuan itu antara lain komputer, genset, paket obat, vitamin dan anakan kambing.

Tak hanya itu, pemerintah melakukan jemput bola dengan melangsungkan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi Orang Rimba.

Perekaman KTP ini akan memudahkan mereka untuk memperoleh akses bantuan sosial, pendidikan hingga kesehatan dari pemerintah.

"Kami senang. Dengan KTP, orang desa dapat bantuan, kami juga bisa dapat bantuan. Kami tidak berbeda lagi dengan warga lain," tutur Ngalembo.

Baca juga: Pimpinan Kelompok Ajaran Hakekok dan Ritual Mandi Telanjang Bersama Nyatakan Ingin Tobat

3.000 jiwa mendapatkan KK dan KTP

Perekaman data kependudukan Orang Rimba dilakukan di empat lokasi.

Pada tahap pertama perekaman ditargetkan 414 KK Orang Rimba yang berjumlah hampir 3.000 jiwa akan mendapatkan kartu keluarga dan KTP.

"Data kependudukan ini, akan terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jadi bulan depan mereka sudah bisa menerima bantuan, seperti bantuan pangan non-tunai," kata Menteri Risma di Kantor Desa Jelutih, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com