Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Danau Matano, Danau Terdalam di Asia Tenggara dan Cerita Goa Tengkorak

Kompas.com - 14/03/2021, 08:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Matano, demikian nama danau yang terletak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan tersebut.

Bila dibandingkan Danau Toba, nama Danau Matano mungkin tidak terlalu familier.

Namun, melansir dari situs resmi indonesia.go.id, Danau Matano merupakan danau terdalam di Asia Tenggara.

Data Badan Konservasi Lingkungan Dunia juga menyebut, Danau Matano adalah yang terdalam di Asia Tenggara serta menduduki posisi kedelapan terdalam di dunia.

Baca juga: Pimpinan Kelompok Ajaran Hakekok dan Ritual Mandi Telanjang Bersama Nyatakan Ingin Tobat

Lebih dalam dari Danau Toba

Pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara (dok. Instagram @disparkabsamosir).dok. Instagram @disparkabsamosir Pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara (dok. Instagram @disparkabsamosir).
Danau Matano memiliki kedalaman 590 meter. Tak heran, danau tersebut masuk pada posisi pertama dari 10 danau terdalam di Asia Tenggara.

Di posisi kedua ada Danau Toba di Medan, Sumatera Utara dengan kedalaman 505 meter.

Danau Matano memiliki luasan sekitar 16.000 hektar dengan panorama ekosistem alam yang memanjakan mata.

Tempat ini juga menjadi 'rumah' bagi sejumlah fauna eksotis yang di antaranya merupakan hewan langka.

Salah satunya ialah Ikan Butini yang oleh masyarakat sekitar dijuluki sebagai ikan purba lantaran warna dan bentuknya menyerupai hewan purba.

Lokasi danau ini dapat dijangkau dengan jarak tempuh kurang lebih 12 jam melalui jalur darat, dari pusat Kota Makassar.

Baca juga: Soal Ajaran Sesat Hakekok, Ini 5 Analisis MUI

 

Ilustrasi gua SHUTTERSTOCK/SHIV.MER Ilustrasi gua
Cerita di balik Danau Mantano, gua tengkorak hingga Suku Routa

Di sekitar Danau Matano tepatnya di sisi barat, terdapat sebuah gua yang disebut Gua Tengkorak.

Ratusan tahun lalu, konon lokasi itu dijadikan tempat meletakkan jasad orang yang meninggal.

Melansir buku Hikayat 45 Danau di Indonesia, di sekitar Danau Matano hidup sebuah suku bernama Suku Routa, sekitar tiga abad yang lalu.

Tubuh anggota suku yang mati disimpan dalam peti, diletakkan di gua kemudian tulangnya didoakan.

Di Desa Matano, sekitar danau itu berada ada pula cerita mengenai La Matulia.

Disebut-sebut berasal dari kahyangan, konon La Matulia diutus turun ke bumi dengan menunggang sebongkah batu.

Ketika mendarat, muncul air mengalir di bawah batu hingga menjadi mata air Bura-bura.

Hingga kini diyakini, jika ada orang yang menyebut 'bura-bura' dan disusul keluarnya gelembung pada mata air, maka orang tersebut adalah orang baik.

Kisah La Matulia berlanjut, ia kemudian menikah dengan gadis jelita yang keluar dari salah satu betung yang tumbuh tak jauh dari mata air tersebut.

La Matulia memiliki beberapa anak namun anak tertua tetap tinggal di tempat itu serta membangun Rahampu'u atau tanah pertama yang didiami.

Nama Ramahpu'u kemudian berganti menjadi Matano.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com