Satonda bagi para ilmuwan menjadi model lingkungan kontemporer yang mencerminkan kondisi lautan pada zaman purba.
Baca juga: Perjalanan Sejarah di Sepiring Lontong Cap Go Meh
Letusan Tambora telah menghancurkan hutan di Satonda. Tiadanya pepohonan menyebabkan berkurangnya penguapan, air hujan pun banyak yang terkumpul di kawah.
Itu menyebabkan lapisan air bagian atas menjadi lebih tawar.
Pada saat yang sama, sebagian air yang lebih tua dan lebih asin tertekan ke bawah atau keluar danau melalui pori-pori bebatuan vulkanik yang terbuka.
Pulau ini menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti baik dari dalam maupun luar negeri, karena terkait dengan letusan fenomenal Gunung Tambora pada 15 April 1815 atau sebelum meletusnya Gunung Krakatau pada 1883.
Baca juga: 6 Bencana Alam Dahsyat dalam Sejarah Dunia, Salah Satunya Letusan Gunung Tambora
Letusan Gunung Tambora mengguncang beberapa bagian dunia, memuntahkan debu, dan mencemari atmosfer bumi selama bertahun-tahun. Bahkan merobek lapisan ozon yang tipis.
Dengan tingkat keasinan yang tinggi ini menyebabkan hanya sedikit keragaman vegetasi yang tumbuh di sekitarnya.
Salah satunya adalah Kalibuda, pohon endemik Satonda.
Masyarakat di sekitar Satonda menyebut Kalibuda sebagai Pohon Harapan karena dipercaya mampu mengabulkan semua permintaan yang diajukan mereka yang memohon di sekitar pohon.
Caranya dengan menggantungkan batu karang atau benda-benda lain seperti kain, sepatu, kaleng, dan bungkus rokok dengan cara diikatkan di batang Pohon Kalibuda.
Baca juga: Kisah Unik Desa Pancasila di Kaki Gunung Tambora, Seperti Apa?
Ada banyak titik penyelaman untuk menyaksikan terumbu karang cantik dan alami serta koleksi ribuan ikan hias aneka jenis.
Pemerintah pun telah menetapkan pulau ini sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) pada 1999.
Di antara padatnnya terumbu karang ditemukan banyak kima dengan jenis Acroporidae, Xenia sp, Favidae, Sarcophyton sp, Labophyton sp, Hetractris crispa, Nephtea sp, Capnella sp, Lemnalia sp, dan Astrospicularis sp.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia
Selain itu terdapat bintang laut berwarna biru hingga yang berduri.
Kima termasuk dalam kelas Bivalvia, kelompok hewan bertubuh lunak yang dilindungi sepasang cangkang bertangkup.
Bahkan hanya kurang dua meter dari bibir pantai berpasir putih kita bisa menemukan spot karang yang padat dan rumah bagi ikan-ikan cantik seperti kerapu, moorish idol, dan lionfish tak jarang ditemukan, bahkan nemo si ikan badut (clown fish) dapat dilihat bersembunyi di antara anemon.
Adapun jenis flora yang menjadi kekayaan laut sekitar pulau vulkanis ini adalah ketapang (Terminalia catappa), pandan laut (Pandanus tectorius), beringin (Ficus sp), waru laut (Hibiscus tiliaceus), nyamplung (Calophyllum inophyllum), Mentigi (Pempis sp) dan asam (Tamarindus indica).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.