"Banyak dari kami yang pernah mendapatkan hukuman karena tidak pakai masker pas ada razia. Ada yang dihukum push up, jongkok sambil pegang telinga, dan lain-lain. Lihat video itu jadi dongkol banget, kecewa. Padahal, Wali Kota kan Ketua Satgas Covid-19," kata salah satu peserta, Nur Robit, mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba).
Koordinator aksi, M. Fata, mengungkapkan tindakan Santoso itu merupakan sebuah ironi.
Di tengah gencarnya pendisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, Ketua Satgas Covid-19 Blitar itu diduga malah melanggarnya.
Baca juga: Wali Kota Blitar Minta Maaf Kasus Bernyanyi Tak Pakai Masker
Permintaan para mahasiswa itu dipenuhi oleh Santoso.
Berselang empat jam usai mahasiswa menggelar aksi, Wali Kota Blitar menyampaikan permohonan maaf terkait kasusnya.
"Jadi, secara prinsip, saya memohon maaf atas kekhilafan saya," ucapnya di lobi Balai Kota Blitar, Jumat.
Santoso menyampaikan acara tersebut sudah menerapkan poin-poin protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk gedung, mengenakan masker, dan menyediakan hand sanitizer.
Saat itu, para relawan memintanya untuk menyanyi.
Baca juga: Syukuran Pelantikan, Wali Kota Blitar Bernyanyi dan Joget Bersama Tanpa Masker, Ini Penjelasannya