Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajaran Hakekok Dinyatakan Sesat oleh MUI, Pimpinannya Ingin Bertobat

Kompas.com - 13/03/2021, 08:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 16 penganut ajaran Hakekok diduga melakukan ritual mandi bersama secara telanjang.

Ritual yang diadakan pada Kamis (11/3/2021) itu dilangsungkan di penampungan air PT GAL, yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kegiatan itu dijalani oleh pria dan wanita dewasa serta anak-anak.

Baca juga: Ajaran Hakekok Ada Ritual Mandi Telanjang Bersama, MUI Banten: Ajarannya dari Dulu Sudah Ada, tapi...

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten A.M Romly menilai ritual tersebut menyimpang dari ajaran Islam.

Pihaknya pun menyatakan bahwa ajaran Hakekok sesat.

"Jelas kalau mandi ramai-ramai, telanjang kalau di ajaran agama sesat sudah," jelas Romly kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).

"Kecuali sendiri, di kamar mandi juga telanjang. Kalau ramai-ramai di tempat pemandian sudah di luar syariah," sambungnya.

Baca juga: Fakta Baru Ajaran Hakekok, 16 Orang Gelar Ritual Mandi Telanjang karena Bosan Pengin Kaya

Ingin tobat

IlustrasiThinkstock/Duncan_Andison Ilustrasi

Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma'ani mengatakan pimpinan kelompok tersebut, A, mengakui kesalahannya dan ingin bertobat.

Hal itu disampaikan A kepada Hamdi saat keduanya berjumpa di Polres Pandeglang.

Sebelumnya, A dan anggota kelompoknya diamankan oleh pihak kepolisian saat menjalani ritual mandi telanjang bersama-sama.

"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina. Pengen tobat," tandasnya.

Baca juga: Muncul Ajaran Hakekok dengan Ritual Mandi Telanjang Bersama, Ini Kata Bupati dan MUI Pandeglang

 

Ada sejak dulu

Ilustrasi kalender Saka ciptaan Sultan Agung, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam.Istimewa Ilustrasi kalender Saka ciptaan Sultan Agung, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam.

Romly menjelaskan kelompok Hakekok sudah ada sejak dulu dan telah menyebar ke berbagai daerah, termasuk di Pandeglang.

"Itu bukan sekarang saja, dari dulu ada, di setiap daerah ada. Hakekok itu sudah dulu ada, cuma timbul tenggelam, tidak banyak pengikutnya," ucapnya.

Senada dengan Romly, Hamdi juga menerangkan Hakekok sudah ada di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, sejak bertahun-tahun lalu.

Baca juga: 16 Pria, Wanita, dan Anak-anak di Pandeglang Mandi Telanjang Bersama, Diduga Ritual Ajaran Sesat

Para penganutnya ini sempat dibina MUI Kecamatan Cigeulis dan juga tokoh masyarakat setempat.

Namun, belakangan ini muncul lagi tanpa sepengetahuannya.

"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," sebut dia.

Menurut dugaan Romly, kurangnya pemahaman agama dan faktor ekonomi membuat warga mengikuti kelompok Hakekok.

"Bisa jadi (faktor ekonomi). Yang jelas pengetahuan agama kurang. Orang yang berkeyakinan pada ajaran itu berbagai cara untuk cari pengikut dengan iming-iming," tuturnya.

Baca juga: Soal Ritual Mandi Telanjang Bersama, Ini Pengakuan Pimpinan Hakekok

 

Dibina MUI

Logo Majelis Ulama Indonesia (MUI)mui.or.id Logo Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Romly menyampaikan MUI bakal melakukan pembinaan terhadap penganut ajaran Hakekok ini.

Sedangkan untuk proses hukumnya, pihaknya menyerahkan kepada polisi.

"Polri menangani ini supaya tidak timbul keresahan, MUI tindak lanjut pembinaan," tandasnya.

Baca juga: Jalankan Ritual Mandi Bersama demi Bersihkan Dosa, 16 Orang Diperiksa Polisi

Wakil Kepala Polres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana meminta kepada masyarakat Pandeglang, khususnya di Kecamatan Cigeulis, untuk tidak resah terhadap penganut ajaran Hakekok karena kasusnya sedang ditangani oleh pihak kepolisian.

Bupati Pandeglang Irna Narulita pihaknya akan bekerja sama dengan MUI untuk melakukan pembinaan terhadap 16 warga yang diduga terlibat dalam kelompok Hakekok.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Aprillia Ika, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com