Romly menjelaskan kelompok Hakekok sudah ada sejak dulu dan telah menyebar ke berbagai daerah, termasuk di Pandeglang.
"Itu bukan sekarang saja, dari dulu ada, di setiap daerah ada. Hakekok itu sudah dulu ada, cuma timbul tenggelam, tidak banyak pengikutnya," ucapnya.
Senada dengan Romly, Hamdi juga menerangkan Hakekok sudah ada di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, sejak bertahun-tahun lalu.
Baca juga: 16 Pria, Wanita, dan Anak-anak di Pandeglang Mandi Telanjang Bersama, Diduga Ritual Ajaran Sesat
Para penganutnya ini sempat dibina MUI Kecamatan Cigeulis dan juga tokoh masyarakat setempat.
Namun, belakangan ini muncul lagi tanpa sepengetahuannya.
"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," sebut dia.
Menurut dugaan Romly, kurangnya pemahaman agama dan faktor ekonomi membuat warga mengikuti kelompok Hakekok.
"Bisa jadi (faktor ekonomi). Yang jelas pengetahuan agama kurang. Orang yang berkeyakinan pada ajaran itu berbagai cara untuk cari pengikut dengan iming-iming," tuturnya.
Baca juga: Soal Ritual Mandi Telanjang Bersama, Ini Pengakuan Pimpinan Hakekok