Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Ajaran Hakekok, 16 Orang Gelar Ritual Mandi Telanjang karena Bosan Pengin Kaya

Kompas.com - 12/03/2021, 19:54 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com -  Sebanyak 16 warga yang mengikuti ajaran Hakekok menggelar ritual mandi telanjang bersama di tengah perkebunan. Ritual tersebut diikuti oleh laki-laki dan perempuan dewasa serta anak-anak.

Belakangan diketahui jika ritual tersebut digelar untuk menyucikan diri setelah menunggu bertahun-tahun, berharap kaya namun tidak terkabul.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang Hamdi Ma'ani berdasarkan pengakuan dari pimpinan kelompok ajaran tersebut yang bernama Arya.

Kepada Hamdi, Arya bercerita jika ajaran tersebut telah melakukan komitmen dengan Imam Mahdi dam dijanjikan kaya raya. Namun setelah menunggu bertahun-tahun janji tersebut tidak kunjung terkabul.

"Akhirnya setelah melakukan rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih dan bubar," kata Hamdi kepada wartawan di Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Muncul Ajaran Hakekok dengan Ritual Mandi Telanjang Bersama, Ini Kata Bupati dan MUI Pandeglang

Hamdi mengklarifikasi informasi soal kelompok tersebut yang baru muncul satu minggu. Kata dia ajaran itu sudah ada bertahun-tahun di Desa Karangbolong, Cigeulis.

Sebelumnya, kata Hamdi, MUI Kecamatan Cigeulis dan juga tokoh masyarakat setempat sudah pernah melakukan pembinaan kepada kelompok tersebut, namun kini kembali muncul tanpa sepengetahuannya.

"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," kata Hamdi.

Namun kemarin, kata Hamdi, saat ditemui di Polres Pandeglang, pimpinan kelompok tersebut mengakui kesalahannya dan ingin tobat.

"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina. Pengen tobat," kata Hamdi.

Baca juga: Menelisik Ajaran Hakekok yang Diduga Sesat, 16 Pengikut Mandi Telanjang di Tengah Kebun Sawit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com