YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi masih terpantau terus mengeluarkan awan panas dan lava pijar.
Dalam pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada hari ini, Jumat (12/3/2021), mulai 06.00 WIB hingga 12.00 WIB terjadi dua kali guguran awan panas.
Awan panas guguran pertama pada hari ini terjadi pada 07.00 WIB.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Meluncur Sejauh 1.000 Meter
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 102 detik. Sedangkan estimasi jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Kemudian pada 09.31 WIB kembali terjadi awan panas guguran.
Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 milimeter dan durasi 77 detik. Estimasi jarak luncur kurang lebih 800 meter ke arah barat daya.
Selain itu, teramati pula tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur terjauh hingga 600 meter dari puncak.
Baca juga: Gunung Merapi Sudah 25 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar pada Hari Ini
BPPTKG juga mencatat pada hari ini ada 46 kali gempa guguran, lima kali gempa embusan, satu kali gempa fase banyak, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Saat ini aktivitas Gunung Merapi masih berada pada status Siaga (level III). Status itu tidak berubah sejak 5 November 2020.
Adapun sejumlah rekomendasi BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi adalah sebagai berikut:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca juga: Kubah Kawah Gunung Merapi Meninggi, Sudah 45 Meter
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.