Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuhan Berantai di Bogor, Selisih 2 Pekan hingga Dugaan Pelaku Menikmati

Kompas.com - 12/03/2021, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Dua orang wanita menjadi korban pembunuhan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Polisi menyebut kematian kedua wanita ini saling berkaitan. Oleh polisi, kasus ini disebut pembunuhan berantai.

Kini pelaku berinisial MRI (21) telah ditangkap dan masih menjalani rangkaian pemeriksaan kepolisian.

Baca juga: Perempuan Korban Pembunuhan Berantai di Puncak Bogor Tewas Dicekik Saat Berkencan


Selisih dua pekan

Ilustrasi pembunuhan, kriminal, sadismeShutterstock Ilustrasi pembunuhan, kriminal, sadisme
Kasus pertama, wanita berinisial DS (18) ditemukan di depan toko bangunan, Jalan Raya Cilebut, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (25/2/2021).

Jenazah ditemukan dalam kondisi kaki terikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik besar berwarna hitam.

Dua pekan kemudian, Rabu (10/3/2021), warga kembali menemukan jasad perempuan.

Kali ini jenazah ditemukan di area kebun kosong Gunung Geulis, Kampung Cidadap, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor

Warga menemukan korban berinisial EL (23) itu dalam kondisi membungkuk miring ke arah kiri.

"Iya (korban pembunuhan), ditemukannya kemarin pagi jam 06.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Handreas Ardian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Puncak Bogor, Ada Keterkaitan dengan Jenazah Gadis dalam Plastik

 

Ilustrasi PembunuhanKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Pembunuhan
Pelaku diduga menikmati pembunuhan berantai

Kapolresta Bogor, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan telah menangkap MRI (21), pria yang diduga kuat bertanggung jawab atas dua pembunuhan itu.

Dia menyebut pelaku menikmati atas apa yang dilakukannya.

"Ini termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuh berantai, tidak hanya sekitar 2 minggu melakukannya tapi TSK kembali melakukannya dan ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya dua korban tersebut," ungkap Susatyo sembari menginterogasi tersangka MRI di lokasi, Kamis (11/3/2021).

Pelaku pun mengakui telah melakukan dua pembunuhan itu.

"Nah itu dia, jadi pelaku (MRI) ini sama dengan kasus pembunuhan plastik di Kota Bogor. Dugaan itu berdasarkan pengakuan dia. Makanya itu kami masih berkoordinasi dengan Polresta untuk pemeriksaan di Polres dalam kaitan EL (temuan mayat perempuan di puncak) ini," ungkap dia.

Baca juga: Kebingungan Andi Yazid, 6 Hari Istri dan 2 Anak Balitanya Hilang Usai Naik Travel Gelap, Tak Tahu Cari ke Mana

Modus ajak kencan

Ilustrasi pembunuhanKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi pembunuhan

Pelaku melancarkan aksinya dengan modus mengajak kencan melalui media sosial.

Korban diiming-imingi uang hingga mau dibawa ke penginapan.

"Modusnya sama, TSK ini berjanjian kenalan lewat medsos kemudian ketemu dibawa dengan iming-iming uang ke penginapan, lalu setelah berkencan korban dihabisi dengan dicekik kemudian barang-barangnya diambil," terang dia.

Pelaku tidak melakukan mutilasi, namun polisi juga akan mengecek adanya tindak kekerasan seksual atau tidak.

Baca juga: 13 Nisan Kayu di Makam Tua Tokoh Terpandang Dicuri, Ahli Waris: Kalau Dihitung Harganya Rp 23 Juta

 

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Temukan plastik besar lain

Polisi mengklaim telah memiliki bukti yang identik antara kasus pertama dan kedua.

Salah satunya temuan plastik sampah besar yang diduga sejenis dengan plastik sebelumnya.

"Ada satu plastik hitam yang belum digunakan, maka dari situ kami menduga ada indikasi terkait dengan pembunuhan EL," ujar dia.

Terkait motifnya, polisi masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Khairina) Tribun Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com