KOMPAS.com - Dua orang wanita menjadi korban pembunuhan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Polisi menyebut kematian kedua wanita ini saling berkaitan. Oleh polisi, kasus ini disebut pembunuhan berantai.
Kini pelaku berinisial MRI (21) telah ditangkap dan masih menjalani rangkaian pemeriksaan kepolisian.
Baca juga: Perempuan Korban Pembunuhan Berantai di Puncak Bogor Tewas Dicekik Saat Berkencan
Jenazah ditemukan dalam kondisi kaki terikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik besar berwarna hitam.
Dua pekan kemudian, Rabu (10/3/2021), warga kembali menemukan jasad perempuan.
Kali ini jenazah ditemukan di area kebun kosong Gunung Geulis, Kampung Cidadap, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor
Warga menemukan korban berinisial EL (23) itu dalam kondisi membungkuk miring ke arah kiri.
"Iya (korban pembunuhan), ditemukannya kemarin pagi jam 06.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Handreas Ardian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Puncak Bogor, Ada Keterkaitan dengan Jenazah Gadis dalam Plastik
Kapolresta Bogor, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan telah menangkap MRI (21), pria yang diduga kuat bertanggung jawab atas dua pembunuhan itu.
Dia menyebut pelaku menikmati atas apa yang dilakukannya.
"Ini termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuh berantai, tidak hanya sekitar 2 minggu melakukannya tapi TSK kembali melakukannya dan ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya dua korban tersebut," ungkap Susatyo sembari menginterogasi tersangka MRI di lokasi, Kamis (11/3/2021).
Pelaku pun mengakui telah melakukan dua pembunuhan itu.
"Nah itu dia, jadi pelaku (MRI) ini sama dengan kasus pembunuhan plastik di Kota Bogor. Dugaan itu berdasarkan pengakuan dia. Makanya itu kami masih berkoordinasi dengan Polresta untuk pemeriksaan di Polres dalam kaitan EL (temuan mayat perempuan di puncak) ini," ungkap dia.
Pelaku melancarkan aksinya dengan modus mengajak kencan melalui media sosial.
Korban diiming-imingi uang hingga mau dibawa ke penginapan.
"Modusnya sama, TSK ini berjanjian kenalan lewat medsos kemudian ketemu dibawa dengan iming-iming uang ke penginapan, lalu setelah berkencan korban dihabisi dengan dicekik kemudian barang-barangnya diambil," terang dia.
Pelaku tidak melakukan mutilasi, namun polisi juga akan mengecek adanya tindak kekerasan seksual atau tidak.
Baca juga: 13 Nisan Kayu di Makam Tua Tokoh Terpandang Dicuri, Ahli Waris: Kalau Dihitung Harganya Rp 23 Juta
Polisi mengklaim telah memiliki bukti yang identik antara kasus pertama dan kedua.
Salah satunya temuan plastik sampah besar yang diduga sejenis dengan plastik sebelumnya.
"Ada satu plastik hitam yang belum digunakan, maka dari situ kami menduga ada indikasi terkait dengan pembunuhan EL," ujar dia.
Terkait motifnya, polisi masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Khairina) Tribun Bogor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.