SEMARANG, KOMPAS.com - Jasad pria ditemukan di gedung kantor pemasaran agen bus PO Blue Star tepatnya di sebelah barat SPBU Ahmad Yani Semarang pada Kamis (11/3/2021), sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat ditemukan, posisi tubuh korban dengan kondisi tengkurap di bawah lantai tepat di samping meja kerja ruangan kantor.
Korban diperkirakan berusia sekitar 52 tahun memakai kaos warna hijau dan celana warna pink bunga-bunga.
"Tadi ada pegawai bersih-bersih yang berteriak minta tolong kalau ada yang meninggal. Waktu dicek sudah jatuh ke lantai badannya kaku semua. Mau ditolong enggak berani karena takutnya corona," kata Didik, salah satu warga di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bogor, Pelaku Cekik Teman Kencan yang Dikenal di Medsos dan Rampok Barang
Menurut informasi, korban merupakan salah satu anak dari pemilik agen bus ternama yang juga bekerja di kantor tersebut.
"Infonya yang punya agen bus," jelasnya.
Mendapati laporan tersebut, Polsek Semarang Selatan langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Selang beberapa menit, tim Inafis Polrestabes Semarang datang untuk melakukan proses evakuasi.
Sejumlah relawan juga sudah di lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Kapolsek Semarang Selatan Kompol Untung Kistopo mengatakan, informasi dari saksi pertama yakni petugas kebersihan pagi hari sempat dimintai tolong oleh korban untuk beli air kelapa.
Kepada petugas kebersihan, korban FH (52) mengaku keracunan karena menghirup asap obat nyamuk bakar.
Sebelumnya, setiap kali tidur, korban selalu membakar obat nyamuk.
"Jam 10 pagi tukang bersih-bersih yang sekalian nyambi ojol disuruh belikan kelapa hijau. Karena korban mengaku seperti keracunan. Lalu dibelikan dan diminum," ucapnya.
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bogor Terungkap, Polisi: Ada Kecenderungan Menikmati
Lantas, saat sore harinya petugas kebersihan mencoba menghubungi korban namun tidak diangkat.
Saat ditemukan, korban yang diketahui warga Jakarta Barat ini sudah meninggal dunia terkapar di bawah lantai.
"Ditelepon jam 3 sore tidak diangkat. Karena khawatir lalu dicek ke kantornya sudah meninggal dunia ditemukan di lantai posisi tengkurap mungkin karena jantung," ujarnya.
Korban diketahui bekerja di kantor tersebut sudah bertahun-tahun.
"Keluarganya semua ada di Jakarta. Kalau di Semarang ada adik perempuannya. Korban kerja di sini (PO Bus). Karena pandemi order bus sepi. Menurut kabar memang akan dijual," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.