SUMEDANG, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri belum dapat memastikan penyebab kecelakaan bus maut yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Dofiri mengatakan, penyebab kecelakaan baru dapat disimpulkan satu hingga dua hari ke depan.
Meski demikian, Dofiri menyoroti soal jalur lalu lintas yang dilalui bus nahas tersebut.
Baca juga: Cerita Tim SAR, 6 Jam Evakuasi Penumpang Bus yang Terjepit
Menurut Dofiri, jalur tersebut bukan yang seharusnya dilalui oleh bus.
"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan. Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujar Dofiri saat jumpa pers di lokasi kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Kamis (11/3/2021).
Dofiri menuturkan, selain tidak diperuntukkan bagi kendaraan besar, jalur jalan provinsi penghubung Sumedang-Malangbong, Garut, ini juga memiliki medan yang curam.
Selain itu, jalur ini memiliki turunan cukup tajam dan berkelok-kelok.
"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar. Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," sebut Dofiri.
Baca juga: Data Terbaru Kecelakaan Bus di Sumedang, Berisi 66 Orang Termasuk Balita
Dofiri menyebutkan, dari total 66 orang yang ada di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.
Sementara 39 orang lainnya mengalami luka ringan hingga luka berat.
"Total korban 66 orang, yang meninggal 27 orang dan selamat 39 orang," ujar Dofiri.