SUBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Maxi mengungkapkan, pihaknya mengirim 20 ambulance untuk membantu mengevakuasi korban kecelakaan bus masuk jurang di Dusun Cilangkap, RT 001, RW 006, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
"Tim TRC Subang bergerak 20 ambulans untuk menjemput jenazah dan korban luka ringan," ujar Maxi dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu malam.
Dari informasi sementara yang ia dapat, ujar Maxi, ada 16 korban meninggal.
Baca juga: Ziarah Tur SMP Asal Subang Berujung Maut, Busnya Masuk Jurang di Sumedang
Terkait waktu untuk membawa jenazah, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak RS dan keluarga.
"Kemungkinan malam ini juga dievakuasi ke Cisalak," ujar dia.
Baca juga: Bus Ziarah Siswa SMP Asal Subang Masuk Jurang di Sumedang
Sementara itu, untuk korban luka berat dirawat di rumah sakit di Sumedang hingga kondisi stabil.
Ia sendiri mendapat informasi kecelakaan rombongan siswa SMP IT Al Muawanah, Cisalak, Subang pada pukul 20.00 WIB.
Dinkes Subang, tambahnya, membentuk posko di Pasir Laja untuk koordinasi tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak.
"Kita bentuk posko untuk memudahkan koordinasi," katanya.
Baca juga: Bus Rombongan SMP Masuk Jurang di Sumedang, 19 Ditemukan Tewas, 4 Selamat
Sementara laporan lain menyebutkan korban bus rombongan ziarah ini sebanyak 19 tewas di TKP dan 4 lainnya selamat.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan bus masuk jurang di Sumedang terjadi di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Bus tersebut berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang masuk ke jurang sedalam lebih dari 5 meter. Data sementara, ada 59 orang dalam bus naas tersebut.
Saat ini berdasarkan pantauan KompasTV di lokasi pada Rabu malam pukul 22.00 WIB, evakuasi korban sedang berlangsung.
Sementara 19 orang ditemukan meninggal dan sudah dievakuasi, dan ada 3-4 orang selamat, juga sudah dievakuasi.