SOLO, KOMPAS.com - Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di seluruh Indonesia dituntut mengikuti perkembangan zaman.
Fasilitas sarana dan prasarana (sarpras) yang sudah tidak digunakan untuk diganti dengan yang baru.
"Saya mengajak kepada seluruh BLK di Indonesia menjadikan tantangan ini harus direspons dijawab dengan berbagai langkah yang dilakukan di BLK-BLK, termasuk BLK Solo," kata Menaker Ida Fauziyah di Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Gibran Minta Solo Jadi Prioritas Vaksinasi, Pengamat: Angin Segar untuk Pemda Lain
Ida mengatakan, BLK harus melakukan perubahan secara signifikan.
Peluang dan jenis usaha harus direspons dengan baik seluruh BLK.
BLK, lanjut Ida, juga harus melakukan pendekatan triple skilling, baik skilling, upskilling maupun re-sklilling.
Ini dilakukan untuk mendukung keterampilan tenaga kerja di Indonesia.
Pasalnya, kata Ida, profil tenaga kerja Indonesia didominasi lulusan SMP ke bawah dengan persentase sekitar 57 persen.
"Kita tidak bisa memaksa teman-teman kita, saudara-saudara kita yang SMP ke bawah mereka harus melakukan pendidikan formal lagi. Tapi kita bisa melakukan pendekatan pelatihan vokasi triple skilling," ucap dia.
Baca juga: Virtual Police Mulai Bergerak, Seorang Pemuda di Solo “Diamankan” gara-gara Komentarnya
Dia juga menekankan kepada seluruh BLK untuk memperhatikan enam hal, termasuk BLK Solo yang merupakan tertua di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.