Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Mulut Kuda Nil Dilempar Sampah Plastik oleh Seorang Nenek, Video Viral hingga Diproses Hukum

Kompas.com - 10/03/2021, 13:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 Masih belum tersangka

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Handreas Ardian mengatakan pelaku masih belum ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi masih membutuhkan keterangan saksi-saksi lain.

"(Nenek K) belum jadi tersangka, tapi memang selanjutnya baru akan diperiksa lagi 2 saksi termasuk pemanggilan yang memviralkan di media sosial IG, yang memvideokan mobil dari belakang itu," kata Handreas saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Termasuk kepada K, polisi masih akan mendalami motif aksi tersebut meskipun pelaku sudah mengaku tidak sengaja.

"(Motif) Pengakuannya sih tidak sengaja tapi kami masih mendalami motif dan konteksnya seperti apa di lokasi, kemudian dia (K) sadar enggak ada penyakit. Makanya saksi lain perlu dihadirkan," ungkapnya.

Baca juga: Bukan Hanya Bupati Bintan, Ini Daftar Kader Partai Demokrat yang Juga Dipecat Setelah Ikut KLB

Animal defender ingin pelaku dapat pelajaran

Kuda nil mengapung di danau di Hacienda Napoles Park, yang pernah menjadi tanah milik gembong narkoba Pablo Escobar yang mengimpor tiga kuda nil betina dan satu jantan puluhan tahun lalu di Puerto Triunfo, Kolombia, Kamis, 4 Februari 2021.AP/FERNANDO VERGARA Kuda nil mengapung di danau di Hacienda Napoles Park, yang pernah menjadi tanah milik gembong narkoba Pablo Escobar yang mengimpor tiga kuda nil betina dan satu jantan puluhan tahun lalu di Puerto Triunfo, Kolombia, Kamis, 4 Februari 2021.
Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona mengatakan bahwa kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi pelaku dan masyarakat pada umumnya.

"Ini harus menjadi pelajaran sehingga tidak boleh diulangi karena sudah banyak hewan yang celaka gara-gara plastik. Jadi stop," kata Doni bersama komunitasnya saat turut mengawal kasus tersebut di TSI, Puncak Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021).

Dia juga meminta agar TSI mengambil kebijaksanaan dengan memberi bukti lengkap.

"Jadi kalau dibilang jangan buang sampah sembarangan nanti hewannya kena, tidak, kurang cocok. Ini yang perlu koreksi dulu siapa pun pelakunya, berapapun usianya, sebaiknya mendapatkan pelajaran," ungkapnya.

Selain itu, TSI juga diminta memperketat pengawasan dengan menggunakan kamera pengawas.

"Kami juga berharap ada teknologi yang lebih baik seperti CCTV yang bisa melihat dengan detail kalau kita lihat orangnya seperti apa, detailnya seperti apa, lalu penegasan kembali bahwa kawan-kawan semua jangan memberikan hal-hal yang berbahaya kepada hewan," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrilin, Farid Assifa)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com