PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sudah mengambil sampel swab terhadap 30 orang warga Palembang, menyusul pengumuman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke kota ini per Januari 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Fery Yanuar mengatakan, 30 orang yang diambil sampel swab tersebut merupakan keluarga dan orang yang kontak erat dengan warga yang terpapar B.1.1.7.
Pengambilan sampel swab itu untuk dimaksudkan mengetahui lokasi penyebaran varian baru Covid-19 di Palembang.
"Sampel 30 orang ini sudah dikirim untuk diteliti di Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta," kata Fery melalui telepon ke Kompas.com, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Virus Corona B.1.1.7 Ternyata Sudah Masuk Palembang sejak Januari
Fery mengatakan, terdeteksinya virus corona B.1.1.7 ini semula dilakukan pengambilan sampel terhadap seorang warga pada Desember 2020.
Setelah itu, pada 11 Januari 2021, orang tersebut sudah dinyatakan sehat.
"Kondisi orang tersebut terbilang sehat dan tidak ada gejala, tapi kemampuan penciumannya sempat hilang. Orang itu juga tidak pernah berpergian ke luar kota. Makanya, sekarang masih diselidiki penularannya ini dari mana," ujarnya.
Baca juga: Pulang dari Saudi, 2 TKI Karawang Terpapar Mutasi Virus Corona B.1.1.7, Masyarakat Diminta Tak Panik
Menurut Fery, pelacakan kasus awal virus corona B.1.1.7 ini sangat sulit.
Sebab, ia memperkirakan orang yang terjangkit itu berlangsung sekitar bulan Desember 2020.
Di waktu itu, mobilitas orang cukup tinggi karena memasuki hari libur akhir tahun dan Natal.
"Sehingga, kita sulit mengetahui di mana orang ini tertular," jelasnya.
Baca juga: Satu Warga Kalsel Terinfeksi Virus Corona B.1.1.7, Dinkes Sebut Bukan di Banjarmasin
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy meminta warga untuk tidak panik dengan adanya varian baru virus corona B.1.1.7 masuk ke Palembang.
"Sehingga, diharapkan agar masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan dan menggunakan masker. Mutasi virus ini sangat mungkin terjadi,"ujar Lesty.
Menurut Lesty, vaksinasi yang saat ini sedang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Semakin banyak orang yang divaksin, kekebalan imunitas tubuh akan semakin terbentuk.
"Sehingga, risiko penularan juga rendah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.