KOMPAS.com - Seorang oknum sempat mengiming-imingi Andika Permadi dengan sejumlah uang agar ia mau merapat ke Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, itu ditawari Rp 100 juta oleh si oknum.
Tawaran uang tersebut bertujuan untuk mendukung Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Namun, Andi menuturkan, dia tak tergiur dengan uang itu.
Dia menegaskan tetap setia terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum.
"Partai kami masih solid di bawah kepemimpinan AHY, bahkan Rakorcab akan digelar secepatnya untuk membahas masalah ini," tutur Andika, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Cerita Ketua DPC Demokrat Pemalang Ditawari Rp 100 Juta agar Ikut KLB
Andika mengaku menjadi orang pertama yang ditawari oknum tersebut supaya mengikuti KLB.
Ini karena dia punya kedekatan dengan si oknum.
Ia ditawari oleh oknum tersebut dua hari sebelum KLB berlangsung.
Andika membeberkan, bila dia berangkat, uang Rp 100 juta itu akan dibayarkan dalam dua tahap.
Baca juga: Lewat Panggilan Telepon, Moeldoko Setujui Jadi Ketua Umum Demokrat
"Ada oknum ketua DPC Demokrat yang menawari ikut KLB dengan bayaran Rp 100 juta, dibayar Rp 30 juta sampai di Jakarta, kemudian dilunasi di Deli Serdang," ungkapnya.
Andika menceritakan, apabila tidak bisa hadir, dia boleh mewakilkannya kepada dua orang dengan membawa surat mandat dari ketua DPC.
Dua orang yang mewakillinya itu masing-masing mendapat “uang saku” sebesar Rp 50 juta.
Baca juga: KLB Deli Serdang Disebut Ilegal dan Abal-abal, 6 DPD Demokrat Ini Siap Bela AHY
Andika juga membantah mengenai ada anggotanya yang turut hadir dalam KLB di Deli Serdang.
Ia juga menyebut kongres itu sebagai KLB abal-abal.
Baca juga: Cerita Sejumlah Ketua DPC Demokrat Jateng, Dijanjikan Dapat Uang hingga Rp 100 Juta bila Ikut KLB
"Saya tegaskan tidak ada pengurus DPC Partai Demokrat Pemalang yang ke Deli Serdang. Awalnya ada informasinya perwakilan kami ada di sana. Namun, ternyata data di manifes kongres abal-abal tidak ada," tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.